Site icon Landbank.co.id

Daftar Bank Penyalur KPR FLPP, Lima Tertinggi 2025

Sepanjang tahun 2025, BP Tapera menggandeng 38 bank penyalur KPR FLPP yang mencakup bank swasta, BUMN, dan bank pemerintah daerah/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Sepanjang Januari hingga awal Oktober 2025, penyaluran kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) terus bergulir.

KPR FLPP yang berada di bawah naungan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), pada 2025, melibatkan mitra 38 bank penyalur.

Mengutip laman BP Tapera, Minggu, 5 Oktober 2025, terlihat bahwa penyaluran KPR FLPP menyentuh sekitar Rp24,26 triliun setara untuk sebanyak 195.570 rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Sebanyak 195.570 rumah subsidi yang dibiayai KPR FLPP itu dibangun oleh 7.485 pengembang properti dan tersebar di 11.746 perumahan.

Lokasi perumahan tersebut berada di 394 kabupaten atau kota yang tersebar di 33 dari 38 provinsi Indonesia.

Provinsi terbesar dalam penyerapan KPR FLPP itu ditempati oleh Jawa Barat, yakni sebanyak 44.486 unit setara dengan Rp5,57 triliun.

Baca juga: Dapat Kuota KPR FLPP 25 Ribu Unit, Dirut BNI Bilang Begini

Di peringkat kedua adalah Jawa Tengah, yaitu sebanyak 17.272 unit (Rp2,05 triliun), sedangkan di posisi ketiga adalah Sulawesi Selatan 15.800 unit (Rp1,97 triliun).

Penyaluran KPR FLPP hingga awal Oktober 2025 yang sebanyak 195.570 rumah subsidi setara dengan 55,88 persen dari target tahun 2025.

Target penyaluran KPR FLPP tahun 2025 ditetapkan oleh Pemerintah sebanyak 350 ribu rumah subsidi.

Menurut Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, semula target tahun 2025 adalah sebanyak 220 ribu unit, namun oleh Pemerintah ditingkatkan menjadi 350 ribu rumah subsidi.

“Saya optimistis target 350.000 unit rumah subsidi akan tercapai di akhir tahun 2025. BP Tapera bersama seluruh pemangku kepentingan telah melakukan berbagai langkah percepatan dalam penyaluran pembiayaan FLPP,” kata Heru Pudyo Nugroho dilansir laman BP Tapera, baru-baru ini.

Dia menambahkan, BP Tapera optimistis penyaluran perumahan bersubsidi dapat semakin cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

Baca juga: Sang Raja KPR FLPP Syariah Punya Identitas Baru

 

Penyalur Tertinggi

Sementara itu, sepanjang Januari-awal Oktober 2025, tercatat lima bank penyalur tertinggi ditempati oleh para anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Posisi penyalur KPR FLPP tertinggi ditempati oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), yakni sebanyak 97.724 unit atau setara Rp12,12 triliun.

Penyaluran BTN kian gemuk bila digabungkan dengan torehan anak usahanya, yakni PT Bank Syariah Nasional (BSN), dulu Unit Usaha Syariah BTN.

Jumlah penyaluran BSN sebanyak 39.680 unit, sedangkan dari sisi nilai setara dengan sekitar Rp4,86 triliun.

BSN menempati peringkat kedua terbesar dari 38 bank penyalur KPR FLPP tahun 2025.

Tahun 2025, BTN mengantongi kuota FLPP sebanyak 220 ribu unit atau sekitar 62,86 persen dari total target secara nasional tahun ini.

Menurut Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, jumlah kuota itu bila dibagi dengan hari kerja, aka nada akad sekitar 1.000 rumah subsidi per hari.

“Jadi BTN menjalankan mesin terbesar di Indonesia untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rumah,” ujar Nixon dilansir laman BTN.

Baca juga: Bank Himbara Rajai Penyaluran KPR FLPP Kuartal I/2025

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menjadi bank penyalur KPR FLPP ketiga terbesar sepanjang Januari hingga awal Oktober 2025.

Bank pelat merah itu menyalurkan sebanyak 20.427 rumah subsidi setara Rp2,57 triliun.

Sebagaimana diberitakan landbank.co.id, BRI percaya bahwa program KPR FLPP adalah langkah strategis untuk memberikan hunian yang layak sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dukungan BRI sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia untuk menciptakan pembangunan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Menteri PKP Optimistis Target KPR FLPP 350 Ribu Tercapai

 

Daftar lima bank penyalur KPR FLPP tertinggi 2025;

1). Bank Tabungan Negara 97.724 unit (Rp12,12 triliun)

2). Bank Syariah Nasional (dulu BTN Syariah) 39.680 unit (Rp4,86 triliun)

Baca juga: Strategi BP Tapera Mewujudkan 350 Ribu Rumah Subsidi

3). Bank Rakyat Indonesia 20.427 unit (Rp2,57 triliun)

4). Bank Negara Indonesia 8.894 unit (Rp1,11 triliun)

5). Bank Mandiri 8.416 unit (Rp1,07 triliun)

 

Sumber; BP Tapera, 5 Oktober 2025

 

(*)

Exit mobile version