Site icon Landbank.co.id

Daftar 10 Golongan Barang Utama yang Paling Banyak Diimpor Indonesia

Terdapat 10 golongan barang utama yang paling banyak diimpor oleh Indonesia dalam rentang Januari-Maret 2024/foto: pelindo.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Terdapat 10 golongan barang utama yang paling banyak diimpor oleh Indonesia dari berbagai negara dalam rentang Januari-Maret 2024.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam periode itu impor ke-10 golongan barang utama mencapai senilai  US$28,87 miliar atau naik sekitar 1,17 persen dibandingkan dengan periode sama 2023 yang senilai US$28,54 miliar.

“Selama Januari–Maret 2024, nilai impor sepuluh golongan barang utama naik US$334,7 juta atau 1,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Badan Pusat Statistik dikutip dari siaran pers Selasa, 23 April 2024.

BPS menerangkan, dilihat dari peranannya, impor nonmigas sepuluh golongan barang tersebut memberikan kontribusi 62,93 persen terhadap total impor nonmigas Indonesia Januari–Maret 2024.

Dari 10 barang itu, kelompok serealia mencatat kenaikan sekitar 65,51 persen, yakni dari US$1,36 miliar menjadi US$2,25 miliar. Impor serealia antara lain adalah beras, gandum, dan jagung.

Peningkatan impor kedua terbesar di dalam 10 barang utama dicatat oleh golongan plastik dan barang dari plastik yakni dari US$2,32 miliar menjadi US$2,55 miliar alias naik 9,75 persen.

Dari daftar 10 barang utama itu, golongan yang mencatat penurunan impor sepanjang Januari-Maret 2024 dibandingkan dengan periode sama 2023 adalah kendaraan dan bagiannya. (daftar lengkap lihat halaman 2)

Mengutip data BPS, impor barang golongan ini tercatat menurun sekitar 27,63 persen, yaitu dari US$2,75 miliar menjadi US$1,99 miliar.

Lalu, yang juga mencatat penuruan adalah impor besi dan baja. Jenis ini turun sekitar 11,92 persen, dari US$2,95 miliar menjadi US$2,60 miliar.

BPS juga menyebutkan bahwa selama Januari–Maret 2024, hanya golongan bahan baku/penolong yang mengalami penurunan senilai US$821,0 juta atau 2,01 persen.

Sementara itu, golongan barang konsumsi dan barang modal meningkat masing-masing senilai US$760,4 juta (16,11 persen) dan US$6,2 juta (0,07 persen).

Dilihat dari peranannya, masih mengutip BPS, selama Januari–Maret 2024, golongan bahan baku/penolong  mendominasi dengan nilai US$39.972,0 juta (72,81 persen), diikuti oleh barang modal US$9.441,6 juta (17,20 persen), dan barang konsumsi US$5.482,2 juta (9,99 persen).

Daftar impor golongan barang utama Januari-Maret 2024/foto: badan pusat statistik

Di sisi lain, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Maret 2024 turun 4,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.

Lalu, ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 17,31 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 8,05 persen.

 

(*)

Exit mobile version