Jakarta, landbank.co.id – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) akan fokus menggarap segmen properti yang berpotensi mendulang pendapatan berulang atau recurring income.
Dalam merangsek segmen recurring income, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk yang mengusung kode saham CBDK menyiapkan properti meeting, incentives, conference, dan exhibition (MICE).
Untuk itu PT Bangun Kosambi Sukses Tbk membangun Nusantara International Convention Exhibitions (NICE) dan hotel bintang lima berkapasitas 250 kamar di jantung CBD PIK2.
Pembangunan gedung NICE yang terdiri atas tiga bangunan dengan total luas lebih dari 123.000 meter persegi (m2) ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap mulai Oktober 2025, dimulai dari salah satu bangunan yang akan menjadi tuan rumah Indonesia Coffee Festival & Café and Brasserie Expo.
Baca juga: Raup Rp2,1 Triliun, Ini Otot Marketing Sales CBDK
Kemudian, dua gedung lainnya dijadwalkan rampung pada semester kedua 2026.
Hotel berbintang lima yang dikelola anak usaha baru, PT Citra Kirana Bisnis Distrik (CKBD) juga disiapkan untuk mendukung sektor MICE yang sedang berkembang pesat, serta mendongkrak arus wisatawan dan pelaku bisnis ke kawasan PIK2.
“Tahun 2025 adalah momentum transisi dari penjualan ke penguatan recurring income. Kami percaya bahwa langkah ini akan memperkuat ketahanan bisnis CBDK dalam jangka panjang, sekaligus menjawab tantangan makroekonomi dengan solusi berkelanjutan,” kata Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo, Senin, 28 April 2025.
Dia menerangkan, meski menghadapi penyesuaian strategi pada 2025, CBDK tetap mencatatkan pertumbuhan stabil dalam empat tahun terakhir.
Hal itu, jelasnya, tercermin dari pencapaian pre sales sebesar Rp1,7 triliun pada 2021, Rp1,9 triliun (2022), Rp2,2 triliun (2023), dan Rp2,1 triliun (2024), CBDK membukukan CAGR sebesar 4,9 persen.
“Dengan fondasi keuangan yang solid, visi pengembangan kawasan bisnis terintegrasi, serta responsif terhadap dinamika pasar, CBDK optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai katalis utama pertumbuhan properti komersial dan MICE di Indonesia, khususnya di kawasan strategis PIK2,” kata Steven Kusumo.
Baca juga: Bukan Hanya PANI, CBDK Juga Berkinerja Kinclong
Seiring dengan pengembangan fasilitas pendukung MICE dan peningkatan daya tarik kawasan, strategi pemasaran pun diperluas ke berbagai segmen produk yang tersebar di kawasan inti PIK2.
Untuk segmen kaveling tanah komersial, fokus utama tetap tertuju pada pengembangan di jantung CBD PIK2, kawasan yang dirancang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.