Hingga tahun 2024, BUVA memiliki empat hotel yang sudah beroperasi, yakni Alila Villas Uluwatu (65 vila) dan Alila Ubud (74 vila dan kamar) di Bali.
Lalu, Alila Manggis, Bali (55 kamar) dan Dialoog Banyuwangi, Jawa Timur (116 kamar).
Operator yang mengoperasikan keempat hotel itu terdiri atas Dialoog untuk di Banyuwangi dan tiga lainnya oleh Hyatt.
Menurut manajemen BUVA, Hyatt memiliki hak serta kewajiban secara eksklusif untuk mengelola dan mengoperasikan Alila Villas Uluwatu dan Alila Ubud sesuai dengan rencana kerja yang telah disetujui oleh Perseroan.
Keuntungan brand value Hyatt yang diperoleh Perseroan mencakup mengelola properti hotel Perseroan secara profesional untuk mendapatkan hasil optimal.
Lalu, memberikan akses ke komunitas pelanggan setia Hyatt dari seluruh dunia.
Baca juga: Tujuh Hotel Baru akan Merangsek Pasar Bali
Selain itu, standar operasional hotel yang tinggi dan bertaraf internasional, sehingga membangun kepercayaan tamu dan calon tamu hotel.
Di sisi lain, Perseroan juga punya sejumlah rencana pengembangan hotel yaitu Sebong Lagoi, Bintan dan Tarabitan, Manado, Sulawesi Utara.
Sementara itu, terdapat juga proyek hotel dalam tahap pembangunan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) lewat PT Bukit Savanna Raya (BSR).
Terkini, BSR telah melepas asetnya kepada pihak lain senilai Rp799,06 miliar.
Baca juga: Pendapatan Hotel BUVA Relatif Stabil, Raih Rp355 Miliar
“BSR yang merupakan entitas asosiasi Perseroan dengan kepemilikan sebesar 50 persen, merupakan bagian dari strategi yang dijalankan Perseroan dalam rangka mengoptimalkan nilai investasi, memperkuat likuiditas, dan memfokuskan sumber daya pada aset-aset yang memberikan kontribusi langsung terhadap profitabilitas,” urai manajemen BUVA.
Selain hotel, Perseroan juga memiliki lini resto dan bar yang mencakup tiga unit, yakni Liberte, Vong Kitchen, Le Burger, dan Savaya, Chao Chao.
(*)