Site icon Landbank.co.id

BTN Syariah Tebar Rp3,99 Triliun untuk Pembiayaan Rumah Subsidi

BTN Syariah menempati posisi teratas diantara bank-bank syariah yang berkecimpung dalam penyaluran dana FLPP 2023/foto: btn.co.id

Jakarta, landbank.co.id– BTN Syariah menempati posisi teratas diantara bank-bank syariah yang berkecimpung dalam penyaluran dana subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2023.

Tahun 2023, BTN Syariah menebar Rp3,99 triliun dana FLPP atau setara dengan 35.240 rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Secara nilai, BTN Syariah menguasai 15,18 persen pangsa pasar penyaluran dana FLPP 2023, sedangkan secara volume sebesar 15,38 persen.

Bila disandingkan dengan kinerja tahun 2022, torehan unit usaha PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) itu meningkat 28 persen.

Maklum, tahun 2022, rumah yang dibiayai BTN Syariah masih sekitar 27.482 unit.

Kenaikan tentu saja juga terjadi dari sisi nilai dana FLPP yang disalurkan, yakni dari Rp3,01 triliun menjadi Rp3,99 triliun atau melejit 33 persen.

Dibandingkan dengan bank syariah lain yang menyalurkan dana FLPP, BTN Syarih masih sulit ditandingi.

Pesaing terdekat adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Emiten bank berkode saham BRIS pada 2023 menyalurkan Rp481,70 miliar. Angka itu setara dengan membiayai 4.360 unit.

Bila dibandingkan dengan penyaluran tahun 2022, kinerja BSI menurun. Saat itu, penyaluran dana FLPP BSI masih sebesar Rp830,70 miliar setara 7.622 unit.

Peringkat ketiga terbesar penyalur dana FLPP berskema syariah tahun 2023 ditempati oleh BJB Syariah. Tahun 2023, BJB Syariah menyalurkan dana FLPP Rp290,23 miliar setara 2.566 rumah.

Penyaluran BJB Syariah meningkat bila dibandingkan tahun 2022 yang senilai Rp237,31 miliar untuk pembiayaan 2.152 rumah.

Tahun 2023, total dana FLPP yang disalurkan secara nasional oleh 40 bank penyalur senilai Rp26,32 triliun untuk 229 ribu rumah.

“Realisasi penyaluran dana FLPP tahun 2023 tercapai sesuai target sebesar 229.000 unit dicapai lebih awal 13 hari dibandingkan dengan target FLPP pada tahun 2022 sebesar 226.000 unit,” kata Komisioner Bp Tapera, Adi Setianto di Jakarta, baru-baru ini.

Adi Setianto menegaskan, pencapaian tersebut berkat kerja keras dari semua stakeholder, termasuk para bank penyalur.

Tahun 2024, jumlah bank penyalur menyusut menjadi 31 perusahaan. Mereka akan menyalurkan pembiayaan untuk sebanyak 220 ribu rumah.

“Tahun ini kami sudah menyeleksi bank penyalur, karena yang belum menyalurkan di atas 100 unit tidak bisa bekerja sama tahun ini. Dan tahun depan jika kami temukan masih terdapat rumah yang belum siap huni saat akad, maka kami akan mengeluarkan sanksi bagi bank dan pengembang. Mekanisme pemutusan kerja sama dengan bank dan pengembang perumahan akan dilakukan secara bertahap,” tegas Adi Setianto.

 

 

 

(*)

Exit mobile version