Site icon Landbank.co.id

BTN Gandeng 4.293 Pengembang Properti

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggandeng 4.293 pengembang properti untuk menyalurkan KPR FLPP periode Januari-Mei 2025/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggandeng 4.293 pengembang properti untuk menyalurkan kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) Januari-Mei 2025.

Dalam rentang lima bulan pertama 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyalurkan KPR FLPP senilai Rp6,56 triliun.

KPR FLPP skema konvensional yang disalurkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk itu setara untuk 52.936 rumah subsidi dan tersebar di 5.933 perumahan.

Penyaluran KPR FLPP konvensional BTN periode Januari-Mei 2025 tersebar di 327 kabupaten atau kota di 32 provinsi.

Selain skema konvensional, bank yang kali pertama menyalurkan KPR pada 10 Desember 1976 ini juga menyalurkan KPR FLPP syariah lewat unit usaha syariah (UUS) atau BTN Syariah.

BTN Syariah kali pertama menyalurkan KPR subsidi iB atau KPR Sejahtera BTN iB pada 2010.

Baca juga: Cara Ajukan KPR BTN FLPP untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Sepanjang Januari-Mei 2025, BTN Syariah menyalurkan KPR FLPP senilai Rp2,41 triliun atau setara dengan 19.754 rumah subsidi.

Dalam menyalurkan KPR FLPP, BTN Syariah menggandeng 1.861 pengembang properti dan tersebar di 2.617 perumahan di Indonesia.

Per akhir Mei 2025, KPR FLPP yang didistribusikan oleh BTN Syariah tersebar di 183 kabupaten atau kota di 22 provinsi.

 

Masih Dominan

BTN yang merupakan anggota Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara mendominasi penyaluran KPR FLPP sepanjang Januari-Mei 2025.

Baca juga: BTN Dominasi Penyaluran KPR FLPP 2025

Dominasi itu diperlihakan oleh BTN di lini skema konvensional, maupun syariah.

Porsi KPR FLPP konvensional BTN menyumbang sekitar 54,09 persen rumah subsidi yang mendapat suntikan KPR FLPP secara nasional yang per akhir Mei 2025 mencapai 97.874 unit.

Dari sisi nilai, dominasi KPR FLPP BTN skema konvensional menyumbang sekitar 54,13 persen dari total nilai yang menyentuh Rp12,12 triliun.

BTN Syariah yang genap 20 tahun pada 14 Februari 2025 ini menyumbang sekitar 20,18 persen terhadap total unit yang diguyur KPR FLPP, sedangkan dari sisi nilai menguasai 19,93 persen.

Artinya, jika skema konvensional dan syariah digabungkan, dominasi BTN dari sisi unit terhadap penyaluran KPR FLPP Januari-Mei 2025 mencapai 74,27 persen.

Sebaliknya, porsi BTN dari sisi nilai setara dengan 74,06 persen dari total penyaluran lima bulan pertama tahun 2025.

Sementara itu, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, pihaknya akan memisahkan (spin off) BTN Syariah pada Oktober hingga November 2025.

“Setelah spin off, diharapkan BTN Syariah yang digabungkan dengan BVIS akan menjadi lebih besar. Kami sudah berjanji kepada Menteri BUMN (Erick Thohir) bahwa bank syariah baru ini ditargetkan untuk menjadi bank syariah terbesar kedua dalam kurun waktu yang tidak lama, dengan bisnis yang efisien, inklusif, dan berbasis nilai-nilai syariah,” kata Nixon di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar, BTN Syariah turut bertransformasi bersama induknya selama 20 tahun ke belakang untuk meningkatkan kapasitasnya dalam mendukung perumahan nasional.

Baca juga: Fakta-fakta di Balik BTN Beli Bank Syariah

Selama pemerintahan sebelumnya di bawah Joko Widodo, BTN Syariah telah menjadi akselerator bagi program Satu Juta Rumah untuk mengurangi backlog perumahan dengan menyediakan pembiayaan perumahan syariah dengan akad Musyarakah Mutanaqisah, Murabahah, dan Istishna untuk mempermudah masyarakat memiliki rumah impian dengan kepastian angsuran.

Kemampuan dan pengalaman BTN Syariah bersama induk dalam mendukung program tersebut terus dilanjutkan ke Program Tiga Juta Rumah per tahun yang diusung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sebagai bentuk komitmen mendukung pertumbuhan ekonomi dari sektor perumahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Keahlian tersebut juga didukung oleh infrastruktur dan jaringan outlet BTN Syariah yang luas. Hingga akhir 2024, terdapat 110 kantor cabang dan kantor cabang pembantu BTN Syariah di seluruh Indonesia,” kata Nixon LP Napitupulu.

 

(*)

Exit mobile version