Jakarta, landbank.co.id– Sepanjang Januari-Maret 2025, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengantongi pendapatan konsolidasi US$150 juta.
Bila dikonversi dengan kurs Rp17 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) pendapatan konsolidasi PT Barito Renewables Energy Tbk itu setara sekitar Rp2,55 triliun.
“Pada kuartal pertama tahun 2025, Perseroan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$150 juta, meningkat sebesar 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” papar manajemen PT Barito Renewables Energy Tbk, Rabu, 30 April 2025.
Manajemen emiten berkode saham BREN itu menegaskan, pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja produksi yang solid dari segmen panas bumi dan angin, di mana kontribusi portofolio angin kini terealisasi secara penuh sepanjang kuartal pertama 2025.
Baca juga: Laba Properti Barito Pacific Melonjak 49 Persen
“Kami mengawali tahun 2025 dengan kinerja yang solid, ditandai oleh tingkat produksi yang optimal di portofolio energi terbarukan kami, baik pada segmen angin maupun panas bumi,” Hendra Soetjipto Tan, chief executive officer (CEO) BREN, Rabu, 30 April 2025.
Dia menerangkan, platform energi terbarukan BREN yang terdiversifikasi, dipadukan dengan pengelolaan biaya yang disiplin, memungkinkan Perseroan untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan perluasan margin di tengah tantangan global yang berlangsung.
“Sambil terus mencermati dinamika geopolitik dan ekonomi global, kami tetap optimistis terhadap komitmen kuat Indonesia dalam mencapai target net-zero,” ujar Hendra Soetjipto Tan.
Sejalan dengan visi tersebut, tambah dia, fokus utama pihaknya pada 2025 adalah memperluas portofolio energi terbarukan melalui inisiatif strategis, termasuk pelaksanaan retrofit pada aset-aset yang ada.
Baca juga: Mengintip Jurus BREN di Posisi Terdepan Panas Bumi
“Serta pengembangan pembangkit listrik baru guna memperkuat prospek pertumbuhan jangka panjang Perseroan,” kata Hendra Soejipto Tan.
Sepanjang tiga bulan pertama 2025, EBITDA konsolidasian BREN meningkat sebesar 5,1 persen secara tahunan menjadi US$130 juta dari semula US$124 juta, didukung oleh upaya optimalisasi biaya yang berkesinambungan.
Margin EBITDA juga naik menjadi 86,4 persen, dari sebelumnya 85,0 persen pada periode tiga bulan pertama 2024, mencerminkan fokus Perseroan yang berkelanjutan terhadap efisiensi operasional dan inisiatif pengelolaan biaya yang disiplin.
Peningkatan EBITDA ini berkontribusi terhadap pertumbuhan laba bersih, yang tercatat sebesar US$42 juta atau naik 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$37 juta.
“Pertumbuhan laba bersih ini terutama didukung oleh peningkatan EBITDA, penurunan biaya keuangan, serta sedikit peningkatan pendapatan bunga,” urai manajemen BREN ini.
Hasil ini dinilai mencerminkan efektivitas strategi keuangan dan operasional anak usaha PT Barito Pacific Tbk ini, serta ketahanan portofolio aset yang dimiliki.
Fokus 2025
Ke depan, Barito Renewables menegaskan komitmennya untuk mendukung transisi energi nasional dan mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
“Pada 2025, Perseroan berfokus pada pengembangan kapasitas terpasang melalui program retrofit pada pembangkit panas bumi yang ada serta pembangunan fasilitas baru di Wayang Windu dan Salak,” papar manajemen BREN.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi aset, mengoptimalkan kapasitas pembangkitan, serta memperkuat posisi Barito Renewables sebagai pelopor dalam sektor energi terbarukan di Indonesia. Dengan investasi yang terarah dan eksekusi yang disiplin, Perseroan yakin dapat terus menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan sekaligus berkontribusi nyata terhadap tujuan dekarbonisasi nasional dan global.
Baca juga: Kabar Terbaru dari BREN, Simak Kiprah Sang Big Boss
Barito Renewables senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan dan inovatif, dengan tetap adaptif terhadap dinamika industri energi terbarukan.
erseroan terus mengedepankan keunggulan operasional, pengelolaan biaya yang disiplin, serta pengembangan strategis untuk mendorong terciptanya nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
(*)