Site icon Landbank.co.id

BP Tapera Beberkan Pemicu Lonjakan KPR FLPP

Penyaluran KPR FLPP kuartal pertama 2025 bila dibandingkan dengan periode sama 2024, dari sisi unit melonjak sekitar 1.173 persen /foto: kementerian pkp

Jakarta, landbank.co.id– Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) membeberkan pemicu lonjakan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) kuartal pertama 2025 dibandingkan dengan periode sama 2024.

“Penyaluran KPR FLPP melonjak lebih dari 1.000 persen pada periode itu,” jelas Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho dalam Rapat Kerja Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama Komisi V DPR RI, di Jakarta, Senin, 19 Mei 2025.

Heru menerangkan, lonjakan penyaluran KPR FLPP terjadi karena BP Tapera sudah menggulirkan pembiayaan terhitung sejak Januari 2025.

Lalu, BP Tapera juga melaksanakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan para bank penyalur KPR FLPP pada Desember 2024.

“Sehingga penyaluran dapat dimulai pada Januari, sedangkan tahun-tahun sebelumnya dimulai pada Februari,” jelas Heru yang hadir mendampingi Menteri PKP Maruarar Sirait itu. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) periode Januari-Maret 2025 memecahkan rekor sepanjang rentang 2022-2025.

Data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memerlihatkan, periode kuartal pertama 2025, penyaluran KPR FLPP menyentuh Rp6,66 triliun untuk sebanyak 53.873 rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca juga: Penyaluran KPR FLPP Pecahkan Rekor

Penyaluran KPR FLPP kuartal pertama 2025 bila dibandingkan dengan periode sama 2024, dari sisi unit dan nilai, masing-masing melonjak sekitar 1.173 persen dan 1.222 persen.

Dalam rentang 2022-2025, penyaluran terendah KPR FLPP terjadi pada periode kuartal pertama 2024, yakni sebanyak 4.229 unit, sedangkan dari sisi nilai Rp504,10 miliar.

Masih dalam rentang waktu tersebut, kuartal pertama 2022, rumah subsidi yang biayai sebanyak 45.765 unit, sedangkan periode sama 2023 sebanyak 46.232 unit.

Dari sisi nilai, untuk periode yang sama, pada 2022 nilai KPR FLPP yang disalurkan Rp5,08 triliun, sedangkan pada 2023 sekitar Rp5,16 triliun.

Baca juga: Kuartal Pertama 2025, Milenial Dominasi KPR FLPP

Khusus tahun 2025, penyaluran KPR FLPP sudah dimulai sejak Januari, sedangkan pada 2022-2024, hal itu tidak terjadi.

Pada 2022 dan 2023, penyaluran baru dimulai pada Februari, bahkan, tahun 2024, penyaluran baru dimulai pada Maret.

 

Era Prabowo

Sementara itu, Heru menerangkan, Sementara itu, jelas Heru, realisasi penyaluran KPR FLPP terhitung sejak Presiden Prabowo Subianto dilantik pada 20 Oktober 2024 hingga 16 Mei 2025 mencapai sebanyak 123.715 unit.

Realisasi KPR FLPP tersebut mencakup yang sudah akad dan sudah dilakukan pencairan ke bank penyalur dan pengembang.

“Lalu, akad Tapera, yakni produk kami yang khusus untuk pegawai negeri sipil (PNS), baik yang terbangun dan sudah akad mencapai sebanyak 1.265 unit,” kata nya.

Masih dalam rentang 20 Oktober 2024 hingga 16 Mei 2025, untuk yang dalam tahap pembangunan proses akad KPR FLPP tercatat sebanyak 42.411 unit.

Di sisi lain, realisasi KPR FLPP untuk rentang 1 Januari hingga 16 Mei 2025 tercatat sebanyak 89.295 unit, sedangkan akad Tapera sebanyak 80 unit.

“Realisasi penyaluran KPR subsidi sepanjang 1 Januari sampai dengan 16 Mei 2025 sebanyak 89.375 unit,” tutur Heru.

Data BP Tapera memerlihatkan, sepanjang 1 Januari-16 Mei 2025, bank penyalur terbesar adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) senilai Rp8,78 triliun setara untuk pembiayaan 70.763 rumah subsidi.

Baca juga: Begini Porsi KPR FLPP Syariah Kuartal I/2025

Bila ditambah dengan Unit Usaha Syariah BTN (UUS BTN), penyaluran KPR FLPP bank pelat merah itu lebih besar lagi.

Maklum, dalam rentang waktu itu UUS BTN menyalurkan KPR FLPP senilai Rp2,71 triliun atau setara untuk 22.256 rumah subsidi.

 

(*)

Exit mobile version