Site icon Landbank.co.id

BNI Telah Realisasikan 38 Persen Target KPR FLPP 2025

Sepanjang Januari-Mei 2025, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah merealisasikan sekitar 38 persen dari target penyaluran KPR FLPP 2025/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Sepanjang Januari-Mei 2025, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah merealisasikan sekitar 38 persen dari target penyaluran kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) 2025.

Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), sepanjang lima bulan 2025, PT Bank Negara Indonesia Tbk menyalurkan KPR FLPP senilai Rp519,97 miliar.

Nilai KPR FLPP PT Bank Negara Indonesia Tbk tersebut setara dengan untuk mewujudkan pembangunan 4.133 rumah subsidi di seluruh Indonesia.

Masih mengutip data BP Tapera, rumah subsidi yang dibiayai KPR FLPP besutan BNI itu tersebar di 204 kabupaten/kota dan 28 provinsi di Indonesia.

KPR FLPP yang disalurkan BNI sepanjang Januari-Mei 2025 itu tersebar di 938 perumahan yang melibatkan 738 pengembang properti.

Manajemen BNI pernah mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan penyaluran kredit pemilikan rumah subsidi atau KPR subsidi pada 2025.

Baca juga: Tiga Tahun Terakhir Penyaluran KPR Subsidi BNI Seperti Ini

KPR subsidi BNI itu mencakup skema KPR FLPP dan KPR Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Target KPR subsidi BNI tahun 2025 mencapai sebanyak 10.750 rumah atau naik dari 10.021 unit pada 2024.

Hal itu dilakukan BNI guna mendukung program prioritas pemerintah, yakni Program Tiga Juta Rumah, yang bertujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Selain itu, sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

”Kontribusi BNI dalam mendukung program prioritas pemerintah juga dilakukan melalui program FLPP yang diharapkan dapat mengatasi masalah backlog perumahan di Indonesia,” kata Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

BNI menargetkan KPR bersubsidi naik menjadi Rp1,8 triliun pada 2025 dibandingkan Rp1,6 triliun tahun lalu.

Baca juga: BTN Dominasi Penyaluran KPR FLPP 2025

Program KPR bersubsidi FLPP BNI memudahkan masyarakat untuk memperoleh hunian pertama.

 

Urutan Kelima

Sementara itu, masih mengutip data BP Tapera, sepanjang Januari-Mei 2025, BNI berada diurutan kelima dari daftar lima bank dengan penyaluran terbesar dalam rentang waktu itu.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjadi bank teratas dengan penyaluran sebanyak 52.936 unit dengan nilai Rp6,56 triliun.

Lalu, Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah di posisi kedua senilai Rp2,41 triliun setara dengan 19.754 rumah subsidi.

Posisi ketiga ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar Rp877,07 miliar atau setara untuk 6.924 rumah subsidi.

Di urutan keempat adalah PT Bank Mandiri Tbk dengan penyaluran senilai Rp537,08 miliar setara dengan 4.221 rumah subsidi.

Secara keseluruhan, sepanjang Januari-Mei 2025, penyaluran KPR FLPP senilai Rp12,12 triliun setara dengan 97.874 rumah subsidi.

Penyaluran KPR FLPP itu melibatkan 38 bank dan melibatkan 6.420 pengembang yang tersebar di 9.251 perumahan di 379 kabupaten/kota di 33 provinsi.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait pernah mengatakan bahwa kehadiran FLPP merupakan wujud nyata kehadiran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu MBR dalam memiliki rumah bersubsidi yang layak huni, berkualitas serta angsuran KPR yang terjangkau.

Baca juga: Begini Target Penyaluran KPR Subsidi BNI Pada 2025

Apalagi, kata dia, FLPP yang merupakan bagian dari Program Tiga Juta Rumah mampu meningkatkan perekonomian sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Program perumahan itu membuka banyak peluang usaha di masyarakat mulai dari semen, pasir dan lapangan pekerjaan. Dalam pembangunan rumah itu rata-rata-rata ada 5 orang pekerja konstruksi jadi bisa jika 350.000 rumah subsidi bisa menyerap 1,7 juta orang pekerja. Belum lagi supir, kernet serta usaha warung makan tentu akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutur Menteri PKP.

Program FLPP berada di bawah naungan BP Tapera, sedangkan penyalurannya berkolaborasi dengan para bank penyalur.

 

(*)

Exit mobile version