Jakarta – Bisnis properti di Kota Jakarta terus berdenyut pascapandemi Covid-19.
Maklum, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia dan Indonesia, termasuk Jakarta sejak Maret 2020, bisnis properti terpukul cukup dalam sepanjang tahun 2020 hingga 2021.
Bisnis properti, baik hunian maupun pendapatan berkelanjutan dari properti perkantoran, pusat perbelanjaan modern hingga perhotelan terpukul akibat pandemi Covid-19.
Para pengembang properti tak bisa terlena. Beragam jurus digulirkan sepanjang tahun 2020 hingga 2022, ketika pandemi Covid-19 dianggap telah sirna di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
“Ketika itu, di tengah pandemi Covid-19, REI DKI Jakarta terus berjuang, termasuk meningkatkan kerja sama dengan perbankan. Salah satunya, menyampaikan usulan penyediaan kredit modal kerja dan kredit konstruksi dengan suku bunga di bawah 10 persen,” tutur Arvin F Iskandar, ketua Dewan Pimpinan Daerah Realestat Indonesia DKI Jakarta (DPD REI DKI Jakarta) kepada media, Selasa, 29 Juli 2025.
Arvin yang terpilih di tengah pandemi Covid-19, yakni dipercaya untuk periode 2021-2025, mengaku terus berupaya merajut hubungan lebih erat dengan para regulator dan para pemangku kepentingan lainnya, terlebih dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca juga: Data Backlog Perumahan Terbaru, Jakarta Tembus Satu Juta
Dia menerangkan, DPD REI DKI Jakarta memperjuangkan agar regulasi yang ada mampu mendukung sektor properti yang digeluti anggota DPD REI DKI Jakarta.
Menurut Arvin, pihaknya menyuarakan soal masalah perizinan kepada Pemprov DKI Jakarta seperti masalah Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR) hingga aturan seputar Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS).
“Saat itu, DPD REI DKI Jakarta juga mengusulkan pencabutan Perda, Pergub, SK Gubernur, dan peraturan sejenis lainnya yang masih belum sinkron dengan UU Cipta Kerja untuk mendukung pembangunan perumahan yang lebih efisien dan sederhana,” ujar Arvin.
Pascapandemi Covid-19 hingga 2024, sektor properti di Jakarta terus menggeliat. Di tengah tantangan yang ada, potensinya masih cukup besar.
Baca juga: Ibu Kota Pindah, Begini Pasar Properti di Jakarta
“Anggota DPD REI DKI Jakarta terus berkiprah. Kami melihat sektor properti di Jakarta masih potensial di tengah dinamika yang ada, termasuk adanya Program Tiga Juta Rumah yang digulirkan pemerintah,” tutur Arvin yang juga Direktur Utapa PT Perdana Gapuraprima Tbk itu.
Dia menjelaskan, setelah pandemi Covid-19 sirna sejak 2022, pertumbuhan kinerja para anggota DPD REI DKI Jakarta kian terasa pada 2024.