Jakarta, landbank.co.id– Bisnis mal atau ruang pusat perbelanjaan modern di Jakarta pada 2026 diprediksi masih diwarnai oleh adaptasi para pemilik properti terhadap gaya hidup konsumen.
Guna bertahan maupun untuk bertumbuh dalam melakoni bisnis mal, baik di Jakarta maupun di Jabodetabek, para pemilik properti merenovasi, termasuk tata letak, fasad, dan interior agar sesuai dengan perilaku belanja kontemporer.
“Para peritel dan pemilik pusat perbelanjaan kini beradaptasi dengan pasar yang dinamis melalui penciptaan lingkungan belanja yang lebih menarik,” ujar Ferry Salanto, head of Research Colliers Indonesia dikutip Rabu, 26 November 2025.
Dia menambahkan, ritel berbasis pengalaman dan strategi sewa yang lebih fleksibel menjadi kunci untuk mempertahankan tingkat okupansi dan menarik merek-merek baru.
Baca juga: Peritel Asing Incar Mal di Jakarta
Di sisi lain, pada 2026, diprediksi ada tambahan ruang pusat perbelanjaan sehingga ikut memengaruhi bisnis mal di Jakarta.
“Dua proyek mal besar yang saat ini dibangun diperkirakan menyumbang sekitar 70.000 meter persegi ruang baru pada 2026,” dilansir riset Colliers Indonesia.
Mengutip riset itu, pasokan ruang ritel di Jakarta tetap tidak berubah pada kuartal ketiga 2025, tanpa penyelesaian mal baru, sehingga total stok tetap stabil di sekitar 4,9 juta meter persegi (m2).
Kondisi serupa juga terjadi di Jabodetabek, tidak ada pasokan baru pada kuartal ketiga 2024 sehingga total pasokan bertahan di angka sekitar 3,2 juta m2.
Dua proyek penting yang sedang berjalan dijadwalkan untuk menyediakan sekitar 100.000 m2 antara tahun 2026 dan 2028.
Pada tahun-tahun mendatang, tidak ada mal skala besar baru yang direncanakan di Jakarta, dengan fokus beralih ke arah perbaikan, renovasi, dan reposisi properti yang ada.
Baca juga: Bisnis Pusat Perbelanjaan Pondok Indah Kinclong
Di Jabodetabek, peletakan batu pertama baru diperkirakan dilanjutkan mulai tahun 2026 dan seterusnya, termasuk satu proyek besar yang sudah dalam rencana.
Proyek-proyek mendatang lainnya kemungkinan akan menampilkan kompleks ritel yang lebih kecil dan berfokus pada gaya hidup, alih-alih format mal tradisional.





