Site icon Landbank.co.id

Bertemu Komisaris Utama Blue Bird, Menteri PKP: Kami Alokasikan 5 Ribu Rumah FLPP

Menteri PKP menyatakan, pihaknya akan terus fokus untuk membantu berbagai segmentasi MBR termasuk sopir taksi Blue Bird untuk memiliki rumah/foto: kementerian pkp

Jakarta, landbank.co.id– Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) berencana mengalokasikan 5 ribu rumah subsidi berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi pegawai dan mitra Blue Bird.

“Saya bertemu dengan Komisaris Utama Blue Bird Bapak Bayu Priawan Djokosoetono didampingi Komisioner BP Tapera guna membahas alokasi rumah untuk karyawan dan pengemudi Blue Bird  sebanyak 5.000 rumah subsidi FLPP,” ujar Menteri PKP, Maruarar Sirait dikutip Kamis, 22 Mei 2025.

Pertemuan Menteri PKP dan Komisaris Utama Blue Bird berlangsung di di Kantor Kementerian PKP di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.

Menteri PKP menyatakan, Kementerian PKP dan BP Tapera akan terus fokus untuk membantu berbagai segmentasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) termasuk mereka yang berprofesi sebagai supir taksi Blue Bird untuk bisa memiliki rumah subsidi yang berkualitas.

Adanya rumah subsidi yang layak huni dan berkualitas serta angsuran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi yang terjangkau diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus semangat kerja para pegawai dan mitra pengemudi Blue Bird.

“Kami juga mengajak BP Tapera untuk menjelaskan berbagai syarat dan mekanismenya. Selain itu juga batas penghasilan masyarakat yang bisa mendapatkan KPR FLPP ini. Kami ingin membantu pegawai dan mitra pengemudi Blue Bird agar memiliki rumah pertama dengan skema KPR FLPP,” tutur Maruarar Sirait.

Baca juga: Tenaga Kesehatan Mendapat Alokasi 30 Ribu Rumah Subsidi

Dia menerangkan, rencananya dukungan rumah subsidi bagi pegawai dan mitra Blue Bird itu digulirkan di Jawa Timur dan Jakarta.

“Saya juga siap untuk menyerahkan kunci rumah kepada para mitra pengemudi Blue Bird yang memang memenuhi syarat dan berhak mendapatkan KPR FLPP. Rencananya akan kami laksanakan di Jawa Timur dan Jakarta. Kami juga siap mensosialisasikan manfaat KPR FLPP kepada serikat pekerja Blue Bird,” kata Menteri PKP.

Komisaris Utama Blue Bird Bayu Priawan Djokosoetono berterimakasih atas dukungan dan perhatian dari Kementerian PKP yang akan membantu pegawai dan mitra pengemudinya yang masih belum punya rumah dan mengontrak agar bisa memanfaatkan KPR FLPP untuk memiliki rumah.

Kehadiran KPR FLPP dinilai sangat bermanfaat dan membantu pelaku usaha yang punya padat karya dan menilai sosialisasi program pemerintah khususnya pembiayaan perumahan bersubsidi ini sangat bagus dan perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Baca juga: Setelah Tenaga Kesehatan, Kini Giliran Pekerja Migran

“Blue Bird siap mendukung Program 3 Juta Rumah yang menjadi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya dari sekitar 70.000 pegawai dan mitra pengemudim, saat ini estimasi masih ada sebanyak 15.000 orang belum memiliki rumah,” ujar Bayu.

 

Rumah PMI

Elemen masyarakat yang mendapat akses pembiayaan kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) kian beragam.

Bila sebulan sebelumnya dari kalangan tenaga kesehatan (nakes), awal Mei 2025 Kementerian PKP menjembatani karyawan perusahaan media dan para pekerja migran Indonesia (PMI).

“Program ini menjadi wujud nyata komitmen meningkatkan kesejahteraan pekerja migran yang memiliki peran strategis dalam peningkatan devisa negara,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait yang diwakili Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian PKP, Imran saat Peluncuran Program Rumah Subsidi Untuk Pekerja Migran Indonesia di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis, 8 Mei 2025.

“Inilah momentum dimana baru pertama ada kebijakan penyediaan rumah subsidi bagi pekerja migran Indonesia. Tentu hal ini dikarenakan untuk melanjutkan perintah Presiden Prabowo Subianto yang begitu perhatian kepada masyarakat termasuk pekerja migran supaya mereka bisa bisa memiliki rumah pertama berupa rumah subsidi,” kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding.

Berdasarkan data yang ada, jumlah pekerja migran di Indonesia jumlahnya mencapai 5 juta di seluruh dunia.

Baca juga: Kesiapan BTN Dalam Mewujudkan Rumah untuk Wartawan

Selain itu, penghasilannya cukup lumayan jika dibanding dari mereka yang bekerja di dalam negeri.

 

(*)

Exit mobile version