Begini Tingkat Hunian Gedung Perkantoran di Jalur MRT Jakarta

Bisnis Gedung perkantoran di pusat kawasan bisnis (central business district/CBD) Jakarta terus berdenyut pada 2025, maupun tahun 2026/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id- Bisnis Gedung perkantoran di pusat kawasan bisnis (central business district/CBD) Jakarta terus berdenyut pada 2025.

Menurut Arief Rahardjo, director of Strategic Consulting of Cushman & Wakefield, pasar perkantoran CBD Jakarta mencatat penyerapan bersih 105.000 meter persegi (m2) sepanjang 2025, didominasi gedung Grade A, yakni sebanyak 90 persen.

Bacaan Lainnya

“Tingkat hunian meningkat menjadi 76,7 persen dan diperkirakan naik ke 78,8 persen pada 2026 karena tidak ada pasokan baru hingga 2027,” ujar dia dalam paparan virtual yang dipantau dari Jakarta, baru-baru ini.

Di sisi lain, tambahnya, harga sewa dasar rata-rata mencapai Rp173.900/m²/bulan, naik 3 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan diproyeksikan tumbuh 4 persen pada 2026.

Baca juga: Perkantoran Jakarta, Leads Property: Harga Kantor Naik Tipis

Gedung perkantoran di CBD Jakarta yang dilintasi oleh angkutan umum massal MRT dinilai punya celah lebih bergairah. Bahkan, menjadi magnet permintaan.

Tingkat hunian (okupansi) gedung perkantoran di sepanjang jalur angkutan umum massal MRT (Fase 1) meningkat lebih cepat daripada gedung di luar jalur MRT.

Bahkan, mengutip data Cushman & Wakefield, dalam tiga tahun terakhir kesenjangan okupansi gedung perkantoran di jalur MRT dan non-MRT kian membesar.

Data konsultan properti itu menyebutkan bahwa pada 2022, tingkat hunian gedung perkantoran di jalur MRT masih sebesar 72,4 persen, sedangkan non-MRT 70,4 persen.

Baca juga: Knight Frank: Okupansi Perkantoran Jakarta 76,46 Persen

Perbedaan okupansi kian melebar pada 2025, yakni di jalur MRT sebesar 80,15 persen, sedangkan di non-MRT bertengger di angka 75,8 persen.

“Gedung di sepanjang jalur MRT menunjukkan tingkat hunian lebih tinggi dibandingkan lokasi non-MRT, menjadikan koridor Thamrin–Kota Tua sebagai hotspot pengembangan berikutnya,” tutur Arief.

Pos terkait