Jakarta, landbank.co.id– Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) telah mencapai sekitar 89 persen dari rencana.
Go Ronny Nugroho, direktur utama PT Minahasa Membangun Hebat Tbk, menjelaskan, dana yang dihasilkan dari IPO pada 7 Agustus 2023 mencapai Rp26,00 miliar.
Lalu, setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp2,19 miliar, hasil bersih dari hajatan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sekitar Rp23,80 miliar.
“Realisasi penggunaan dana untuk pembelian tanah sebesar Rp11,01 miliar, sedangkan untuk modal kerja Rp1,96 miliar,” terang dia dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu, 12 Juli 2025.
Selain itu, urai dia, dana IPO juga telah digunakan untuk pembangunan fasilitas umum dan sarana prasarana perumahan, termasuk kantor marketing, club house, dan kolang renang senilai Rp8,30 miliar.
“Sisa dana hasil penawaran umum sebesar Rp2,51 miliar dan ditempatkan di BRI,” jelas dia.
Baca juga: Penjualan Rumah HBAT Meningkat
Emiten properti berkode saham HBAT ini menyatakan bahwa rencana penggunaan hasil IPO mencakup pembelian tanah Rp11,01 miliar.
Lalu, pembangunan fasilitas umum dan sarana prasarana perumahan sebesar Rp10,82 miliar, dan modal kerja Rp1,96 miliar.
Penjualan Rumah
Sementara itu, penjualan rumah Minahasa Membangun Hebat pada 2024 meningkat bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Mengutip laporan keuangan Perseroan, HBAT mencatat penjualan unit bangunan Rp39,47 miliar pada 2024.
Baca juga: Penjualan Rumah Megapolitan Development Stabil
Angka itu meningkat sekitar lima persen bila dibandingkan dengan penjualan Minahasa Membangun Hebat tahun 2023 yang sebesar Rp37,50 miliar.
Unit bangunan yang sedang dikembangkan HBAT, masih mengutip laporan keuangan, merupakan Perumahan Sawangan Permai di kawasan Manado, Sulawesi Utara.
Jumlah bangunan yang dikembangkan dalam proyek Perumahan Sawangan Permai pada 2024 sebanyak 232 unit.
Perumahan tersebut terletak di Desa Sawangan, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Di sisi lain, laba bersih HBAT pada 2024 sebesar Rp8,47 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023 yang sekitar Rp9,65 triliun.
Sementara itu, aset HBAT meningkat dari semula Rp70,77 miliar menjadi Rp82,08 miliar per akhir Desember 2024.
Liabilitas HBAT juga meningkat menjadi Rp3,78 miliar tahun 2024 dari semula Rp950,97 juta pada 2023.
Peningkatan juga terjadi di lini ekuitas. Pada 2024, ekuitas HBAT sebesar Rp78,30 miliar, sedangkan sebelumnya Rp69,82 miliar.
Baca juga: Penjualan Rumah APLN Naik 8 Persen
Memasuki tahun 2025, manajemen HBAT membidik peningkatan penjualan dari 64 rumah menjadi sebanyak 95 rumah dengan rata-rata nilai penjualan per bulannya Rp6 miliar.
“Target penjualan pada 2025 adalah sebesar Rp73 miliar dengan target laba bersih Rp15 miliar,” jelas manajemen HBAT dalam paparan publik, baru-baru ini.
Guna mewujudkan target tersebut Perseroan berupaya menawarkan hunian dengan desain menarik dan harga yang kompetitif.
Lalu, menawarkan fasilitas hunian yang menarik, serta meningkatkan promosi dan iklan secara digital seperti iklan di media sosial.
Manajemen HBAT menerangkan, hingga triwulan pertama, penjualan Perseroan tercatat senilai Rp6,3 miliar.
“Angka tersebut memang masih di bawah proyeksi tahun 2025, namun dengan usaha yang gigih perusahaan akan berusaha mencapai target 2025,” tutur manajemen HBAT.
Baca juga: Begini Realisasi Penggunaan Dana Hasil IPO Emiten Properti Tahun 2023
Di sisi lain, pada 2025, HBAT tidak menambah belanja modal (capital expenditure/capex). Perseroan saat ini fokus pada pengembangan proyek yang tengah berjalan.
Saat ini, proyek Perseroan, yakni Sawangan Permai berdiri di atas lahan sekitar 13 hektare yang memiliki beberapa kelebihan antara lain kemudahan aksesibilitas dan dikelilingi sejumlah fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, sekolah internasional, dan rumah sakit.
Susunan pemegang saham HBAT per akhir 2024 mencakup Hendra Sutanto 44,94 persen, Rudy Gunawan 20,69 persen, Jon Fieris 11,24 persen, dan masyarakat 23,13 persen.
(*)