Per 31 Desember 2024, jumlah sertifikat bermasalah BTN tercatat sebanyak 38.144 debitur.
Angka itu anjlok drastis bila dibandingkan dengan posisi tahun 2018 yang sebanyak 120 ribu sertifikat bermasalah.
“Total saldo pokok pinjaman dari 38.144 debitur yang sertifikatnya masih bermasalah adalah sebesar Rp3,3 triliun,” jelas Ramon.
Baca juga: 100 Hari Kerja Prabowo, BTN Biayai 77 Persen Rumah Subsidi
Ramon menerangkan, dengan adanya kondisi belum terselesaikannya sertifikat debitur tersebut, memiliki dampak terhadap keuangan perseroan berupa kewajiban pencadangan dana penyelesaian sertifikat sesuai kebijakan Perseroan.
“Hal tersebut juga menjadi kewajiban Perseroan dalam rangka penerapan pelindungan konsumen bagi debitur yang beritikad baik sesuai ketentuan regulator serta untuk memitigasi risiko kredit apabila debitur gagal bayar/wanprestasi,” ujar dia.
(*)