Begini Manfaat dan Risiko Kecerdasan Buatan

Ada empat risiko utama yang harus diantisipasi dari kecerdasan buatan yakni pengangguran, kerentanan keamanan internet, hoax, dan kesenjangan/foto: sml

Jakarta, landbank.co.id- Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI) memiliki risiko dan manfaat bagi umat manusia.

“Teknologi AI membawa manfaat sekaligus risiko yang perlu dikelola dengan strategi tepat agar memberi kebaikan bagi manusia,” kata Stella Christie, wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI dalam ajang DNA Masterclass dikutip Senin, 25 Agustus 2025.

Bacaan Lainnya

Dia menerangkan, terdapat empat risiko utama yang harus diantisipasi, yakni pengangguran, kerentanan keamanan internet, hoax, dan kesenjangan.

“Serta empat manfaat besar berupa penciptaan lapangan kerja, peningkatan keamanan, pengecekan fakta, dan pemerataan akses,” papar dia.

Baca juga: Mendulang Cuan Pakai Kecerdasan Buatan

Bahkan, tambahnya, ancaman AI muncul lebih cepat dibanding manfaatnya, sehingga diperlukan pelatihan intensif dan perlambatan disrupsi agar transisi menuju era AI dapat berlangsung optimal.

“Meskipun keahlian AI penting, keterampilan sosial tetap akan krusial pada 2030 mendatang, sementara data menjadi aset berharga yang harus dijaga dan dikelola di Indonesia,” ujar Stella.

 

DNA Masterclass

Sementara itu, DNA Masterclass 2025 dinilai menjadi momentum untuk menutup celah antara kalangan atas dan bawah.

Kali ini, forum diskusi DNA Masterclass 2025 besutan Sinar Mas Land melalui Digital Hub mengusung tema “Build to Adapt: Human-Powered, AI-Enabled”.

Baca juga: Kecerdasan Buatan Bisa Membantu Edukasi Properti

“Mari manfaatkan momentum DNA Masterclass 2025 ini untuk closing the gap antara yang bawah dengan yang atas,” papar Pratikno, menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dalam siaran pers Sinar Mas Land dikutip Minggu, 24 Agustus 2025.

Pos terkait