Begini Jurus Bank Muamalat dalam Membidik Pembiayaan KPR Rp5,3 Triliun
Jakarta, landbank.co.id – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menargetkan pertumbuhan pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) menjadi Rp5,3 triliun pada 2024.
Menurut SEVP Retail Banking PT Bank Muamalat Tbk Dedy Suryadi Dharmawan, pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai mengingat kebutuhan perumahan di Indonesia masih sangat besar.
Di samping itu, PT Bank Muamalat Tbk melihat kesenjangan kebutuhan hunian atau backlog juga masih cukup tinggi.
“Strategi bisnis kami tetap fokus pada segmen retail individual dimana KPR akan menjadi salah satu kontributor terbesar,” ujar Dedy Suryadi Dharmawan dikutip laman bankmuamalat.co.id yang dilihat landbank.co.id, Jumat, 16 Februari 2024.
Dia menambahkan, tahun 2024 pihaknya menargetkan bisnis KPR tumbuh dua digit dengan target booking naik tujuh kali lipat dibandingkan pencapaian tahun lalu.
Melanjutkan pertumbuhan di tahun 2023, tahun ini Bank Muamalat akan menjalankan sejumlah strategi untuk menggenjot pertumbuhan bisnis KPR.
Salah satu strategi itu melalui program pricing khusus spesial hijrah fixed long tenor yang memberikan kepastian pembayaran angsuran selama tenor hingga 15 tahun.
Selain itu, kata Dedy, ada program marjin berjenjang mulai setara 3,88% efektif p.a untuk pembelian rumah baru dari pengembang rekanan Bank Muamalat dan take over dari bank lain.
Pionir bank syariah di Tanah Air ini juga merilis program KPR Hijrah Baitullah yang menawarkan pembiayaan kepemilikan rumah, sekaligus memperoleh kesempatan berangkat untuk beribadah haji atau umrah sekeluarga.
Penguatan strategi lainnya untuk melakukan optimalisasi penjualan KPR adalah dengan memperbanyak rekanan pengembang dan agen properti.
Selain itu, Bank Muamalat juga akan memaksimalkan penjualan melalui telesales dan Branch Sales Officer (BSO).
Menurut Dedy, Bank Muamalat juga telah melakukan peningkatan Service Level Agreement (SLA) menjadi 3-5 hari kerja.
Peningkatan SLA tersebut, ujar dia, berkaitan erat dengan inisiatif pembangunan Consumer Processing Center (CPC) di enam kota yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.