“Seperti yang saya katakan di awal bahwa film ini memiliki kombinasi emosi yang tepat diperlukan sebuah drama. Cerita yang muncul dari sebuah tradisi yang diolah menjadi sajian cerita yang menarik dan solid,” paparnya.
Film Sah Katanya memilih bentuk drama yang memadukan unsur antara tragedi dan komedi bagaimana menyikapi situasi buruk dalam kehidupan.
“Sehingga akan muncul sebuah pertanyaan, apakah tradisi ini masih relevan? Bagaimana tradisi ini harus disikapi oleh masyarakat saat ini? Saya berharap bahwa penonton bisa mendapatkan refleksi bahwa sesulit apapun hidup kita bisa menyikapinya dengan fun,” jelas Loeloe Hendra.
Sidharta Tata pun mengatakan, Sah Katanya memiliki banyak kejutan. Ia pun yakin para penonton akan tertawa sepanjang film.
“Sebenarnya secara tema besar, ini adalah cerita tragedi, namun yang menarik adalah di balik tragedi ini, kami menyisipkan bumbu komedi yang out of the box, dan kejutannya, semua karakter di cerita ini justru menciptakan absurditas yang bisa membuat tertawa sepanjang film ini berjalan,” kata dia.
(*)