Jakarta, landbank.co.id-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggandeng Hermina Group dalam rangka mengakselerasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi dengan sasaran utama tenaga kesehatan yang tergabung dalam jaringan grup tersebut.
“Melalui komitmen yang berkelanjutan dan strategi yang terintegrasi, Bank Mandiri berupaya mengakselerasi kontribusi dalam mendukung pertumbuhan sektor properti nasional, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya para tenaga kesehatan,” kata Senior Vice President Consumer Loan Bank Mandiri Reza Adriansyah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 5 Juni 2025.
Melalui kolaborasi ini, jelas Reza, Bank Mandiri berharap dapat mempercepat realisasi kepemilikan rumah bagi tenaga kesehatan melalui fasilitas pembiayaan yang solutif.
“Sinergi ini memperluas jangkauan layanan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sekaligus mencerminkan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya para profesional kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam pelayanan publik,” kata dia dikutip dari Antara.
Saat ini, Hermina Group menaungi lebih dari 60 unit layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Jaringan layanan kesehatan tersebut dapat dipadankan langsung dengan jaringan distribusi Bank Mandiri.
Adapun sinergi diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak yang disaksikan oleh Pejabat Eksekutif Consumer Banking Bank Mandiri Saptari serta jajaran manajemen dari Bank Mandiri dan Hermina Group, di RSU Hermina Kemayoran, Jakarta, Kamis, 5 Juni 2025.
Baca juga: Isi Lengkap Permen PKP No 5 Tahun 2025 soal Penghasilan MBR
Ketua Perkumpulan Hermina Group Yulisar Khiat menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari dukungan nyata terhadap peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan.
“Tenaga kesehatan adalah aset strategis bangsa, dan hunian merupakan bagian penting dalam mendukung produktivitas serta kualitas hidup mereka. Kerja sama dengan Bank Mandiri ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kesejahteraan SDM kami di berbagai daerah,” kata Yulisar.
Hermina Hospitals berharap dapat menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi seluruh karyawan Hermina, khususnya dalam mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.
Kolaborasi antara Bank Mandiri dan Hermina Group ini tidak lepas dari peran strategis sektor perbankan dalam mendukung kebijakan pembiayaan perumahan nasional.
Baca juga: Bank Himbara Rajai Penyaluran KPR FLPP Kuartal I/2025
KPR FLPP
Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), sepanjang tiga tahun terakhir, 2022-2024, penyaluran kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) Bank Mandiri terus meningkat.
Pada 2022, penyaluran KPR FLPP Bank Mandiri masih sebesar Rp332,93 miliar atau setara untuk 2.944 rumah subsidi.
Lalu, meningkat jadi senilai Rp394,32 miliar pada 2023 atau setara sekitar untuk membiayai 3.343 rumah subsidi.
Penyaluran KPR FLPP kembali meningkat pada 2024, yakni menyentuh Rp540,32 miliar atau setara untuk 4.284 unit.
KPR FLPP adalah instrumen yang digulirkan pemerintah melalui BP Tapera bersama mitra para bank penyalur, salah satunya Bank Mandiri.
Mereka yang berhak mendapat insentif KPR FLPP adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah.
Kriteria mengenai batasan penghasilan MBR tertuang dalam Peraturan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia No 5 Tahun 2025 tentang Besaran Penghasilan dan Kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah Serta Persyaratan Kemudahan Pembangunan dan Perolehan Rumah.
Baca juga: Sah! BCA Jadi Penyalur FLPP Rumah Subsidi untuk MBR
Kriteria MBR didasarkan pada besaran penghasilan, sedangkan besaran penghasilan ditentukan berdasarkan pertama, penghasilan orang perseorangan yang tidak kawin, dan kedua, penghasilan orang perseorangan yang kawin.
Selain itu, batasan penghasilan MBR juga dibagi dalam sejumlah zonasi dengan rentang besaran penghasilan berkisar Rp8,5 juta hingga 14 juta per bulan.
Sementara itu, tahun 2025, kuota FLPP ditetapkan sebanyak 350 ribu unit.
Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan realisasi penyaluran KPR FLPP tahun 2024 yang sebanyak 200.300 rumah subsidi senilai Rp24,57 triliun.
(*)