Banjir Sumatera Renggut 969 Jiwa dan Merusak 158 Ribu Rumah

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh merenggut korban jiwa dan merusak rumah hingga fasilitas umum/foto: ig bnpb_indonesia

Jakarta, landbank.co.id– Banjir dan longsor yang melanda Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut), dan Aceh merenggut korban jiwa dan merusak rumah hingga fasilitas umum.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hingga 10 Desember 2025, banjir Sumatera merenggut  969 jiwa dan menyebabkan 5 ribu orang luka-luka.

Bacaan Lainnya

Korban meninggal dunia terbanyak menimpa Aceh, yakni 391 orang. Lalu, Sumut 340 orang dan Sumbar sebanyak 238 jiwa.

Bahkan, masih mengutip data BPNB, terdapat 252 orang korban banjir Sumatera yang belum ditemukan atau hilang.

Banjir Sumatera yang menyebabkan 52 kabupaten terdampak itu juga merusak 1.200 fasilitas umum dan 219 fasilitas kesehatan.

Lalu, merusak 571 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung atau kantor, dan 498 jembatan.

Baca juga: Korban Bencana Bogor Disediakan Hunian Tetap

Sementara itu, dari 152 ribu rumah yang rusak mayoritas menimpa Acey, yakni sebanyak 138.500 unit.

Lalu, kerusakan rumah yang terjadi di Sumut sebanyak 11.200 unit dan di Sumbar 8.300 rumah.

 

Pulihkan Infrastruktur

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berhasil menangani sejumlah besar kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan yang terdampak bencana banjir serta tanah longsor di tiga provinsi: Aceh, Sumbar, dan Sumut.

Berdasarkan data terkini per 9 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, Kementerian PU mencatat sebanyak 72 ruas jalan nasional dan 30 jembatan nasional mengalami kerusakan.

Baca juga: Banjir Bandang Putuskan Komunikasi, Komdigi Gerak Cepat Pasang Internet Darurat

Upaya tanggap darurat yang dilakukan tanpa henti telah menghasilkan progres perbaikan yang signifikan. Progres penanganan di Sumut mencapai 78,69 persen, Sumbar 76,14 persen, dan Aceh mencapai 51,14 persen.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pemulihan konektivitas menjadi prioritas utama pemerintah untuk menjamin kelancaran logistik dan keselamatan warga.

Pos terkait