Jakarta, landbank.co.id– PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan penurunan pendapatan sekitar 19 persen sepanjang periode Januari-Juni 2025 dibandingkan dengan rentang waktu sama 2024.
Mengutip laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk, pada paruh pertama 2025, emiten berkode saham SMRA ini membungkuks pendapatan Rp4,58 triliun.
Sebaliknya, pada semester pertama 2024, pendapatan PT Summarecon Agung Tbk masih bercokol di level Rp5,67 triliun.
Penyumbang terbesar terhadap total pendapatan Summarecon Agung pada periode enam bulan pertama 2025 berasal dari penjualan rumah.
Per akhir Juni 2025, sumbangan penjualan rumah sekitar 49 persen, sedangkan pada periode sama 2024 sekitar 62 persen.
Lalu, penyumbang kedua terbesar kepada pendapatan SMRA pada semester pertama 2025 datang dari bisnis mal dan ritel.
Baca juga: Perkuat Properti Komersial, Summarecon Beli Tanah di Tangerang
Bisnis mal dan ritel tercatat mengantongi pendapatan Rp1,07 triliun per akhir Juni 2025, sedangkan pada periode yang sama 2024 senilai Rp990,47 miliar.
Kontribusi bisnis mal dan ritel tercatat sekitar 23 persen pada periode enam bulan pertama 2025, sedangkan pada paruh pertama 2024 sekitar 21 persen.
Penurunan pendapatan ikut memengaruhi raihan Summarecon Agung dalam mengoleksi laba bersih pada semester pertama 2025.
Mengutip laporan keuangan Perseroan, laba bersih SMRA per akhir Juni 2025 tercatat turun sekitar 3 persen menjadi Rp503,50 miliar.
Sebaliknya, pada paruh pertama 2024, laba bersih pemilik proyek Summarecon Bogor ini masih di angka Rp753,68 miliar.
Secara tahunan, laba bersih Summarecon Agung terlihat terus menanjak dalam rentang 2020-2024.
Baca juga: Summarecon Suntik Anak Usaha Nyaris Rp461 Miliar
Ketika dunia, termasuk Indonesia dilanda pandemi Covid-19, SMRA masih mampu mengoleksi laba bersih senilai Rp180 miliar.





