“Pengembang besar sudah banyak masuk ke kawasan Sentul hingga ke ujung tol Jagorawi. Karena secara geografis keberadaan ruas tol Jagorawi menguntungkan kawasan Sentul. Fasilitas yang ada di kawasan Sentul pun sangat beragam, mulai dari rumah sakit, area wisata, sekolah, gaya hidup hingga kuliner yang kian beragam,” jelas Nenta.
Sementara itu, dipasarkan sejak akhir 2024, D’Amandita yang berlokasi di Jl Raya Alternatif Puncak 2, sudah terjual dua cluster pertama berkapasitas 300-an unit.
Kecepatan penjualan ini, kata Nurul, karena D’Amandita memberikan produk yang berbeda dengan yang lain.
Dia mencontohkan, untuk tipe terkecil 72/36 memiliki fasilitas yang sama dengan tipe besar yaitu 120/120 yaitu sama-sama memiliki solar panel dan smart door lock.
Baca juga: Omzet Penjualan Rumah Jabodebek-Banten Sentuh Rp1,94 Triliun
“Untuk tipe terkecil 72/36 kita tawarkan dengan harga terjangkau, Rp700 jutaan. Selain itu, kami juga ada tipe 84/45, 84/60 (2 lantai dan 120/120 (2 lantai),” jelas Nurul.
Dia menambahkan, kelak, D’Amandita terdiri atas sembilan cluster.
Dalam pengembangan cluster di D’Amandita, AAPL mematok bahwa satu cluster paling banyak hanya terdiri atas 160 unit rumah.
Hal ini dilakukan agar traffic di dalam cluster lebih nyaman. Selain itu, agar interaksi para penghuni cluster semakin mudah karena jumlahnya tak banyak.
Baca juga: Lebih dari 47 Ribu Rumah Guyur Jabodebek Banten
Terkait fasilitas, Nurul menjelaskan bahwa ada club house utama yang cukup besar, namun tetap membangun club house mini di setiap dua cluster.
Tak hanya itu, di ruas jalan boulevard yang lebar juga disediakan area jogging track, jalur pedestrian, jalur sepeda, dan common area.
(*)