Agung Podomoro Land Lego Saham

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjual saham yang dimilikinya di PT Karya Pratama Propertindo, Kamis, 11 Desember 2025/foto: capture apln

Mengutip laporan keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk, emiten berkode saham APLN ini masih mengantongi Rp895,82 miliar dari penjualan rumah tinggal pada sembilan bulan 2024.

Mengutip laporan keuangan Perseroan, per akhir September 2025, sumbangan penjualan rumah tinggal setara dengan sekitar 29 persen dari total penjualan APLN yang senilai Rp2,64 triliun.

Bacaan Lainnya

Bila rumah tinggal menjadi penyumbang pendapatan terbesar APLN per akhir September 2025, bisnis hotel menjadi kontributor kedua terbesar.

Pendapatan hotel yang sebesar Rp522,91 miliar menyetor sekitar 20 persen terhadap total pendapatan APLN pada sembilan bulan 2025.

Baca juga: Penjualan Rumah Tinggal Agung Podomoro Land Tembus Rp776 Miliar

Pendapatan bisnis hotel APLN tercatat turun sekitar 27 persen bila disandingkan dengan per akhir September 2024 yang masih bertengger di angka Rp720,22 miliar.

Per akhir September 2025, penjualan APLN turun sekitar 5 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024 yang sebesar Rp2,77 triliun.

Sepanjang Januari-September 2025, APLN membukukan kerugian Rp57,94 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 rugi APLN tercatat senilai Rp41,34 miliar.

 

Aset APLN

Sementara itu, sepanjang Januari-September 2025, jumlah aset APLN tercatat senilai Rp25,69 triliun, sedangkan pada akhir Desember 2024 sebesar Rp26,11 triliun.

Baca juga: Tujuh Pengembang Perkasa dalam Penjualan Rumah

Liabilitas APLN turun tipis dari semula Rp12,33 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp12,22 triliun dalam rentang sembilan bulan 2025.

Penurunan juga tercatat di lini ekuitas. Per akhir September 2025, ekuitas APLN senilai Rp13,47 triliun, sebaliknya pada akhir 2024 sebesar Rp13,78 triliun.

Para pemegang saham Agung Podomoro Land per akhir September 2025 terdiri atas PT Indofica 82,72 persen, Trihatma Kusuma Haliman 5,00 persen, Direksi dan Komisaris APLN 0,02 persen, dan masyarakat 12,26 persen.

 

(*)

Pos terkait