Jakarta, landbank.co.id– Meningkatnya minat terhadap ruang ritel yang minimalis dan unik membuka peluang bagi para pengembang untuk berinovasi dan mengeksplorasi konsep yang lebih berorientasi pada hiburan.
Konsep-konsep ini diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung dan mengubah area atau ruang ritel menjadi destinasi yang berkesan dan tak terlupakan, dan tidak hanya sebagai tempat berbelanja.
“Kebutuhan akan hiburan, dengan mal sebagai salah satu tujuannya, membuka peluang bagi para pengembang untuk berkreasi dengan konsep mal,” kata Ferry Salanto, head of Research Colliers Indonesia dikutip Kamis, 26 Juni 2025.
Ferry menambahkan, hal ini akan memberikan peluang bagi mal konvensional untuk menyegarkan konsep mereka agar lebih kompetitif pada tahun-tahun mendatang.
Selain itu, pasokan yang sedang dalam proses pembangunan sebagian besar terkonsentrasi di Jakarta Selatan, di mana mal-mal yang saat ini ada, melakukan ekspansi guna menangkap permintaan yang terus meningkat serta tetap kompetitif.
“Namun, alih-alih melakukan ekspansi secara agresif, sebagian besar peritel saat ini lebih memprioritaskan optimalisasi kinerja toko-toko yang sudah ada. Akibatnya, tingkat hunian di Jakarta dan sekitarnya hanya menunjukkan sedikit peningkatan kuartalan (QoQ) pada tahun 2025 bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024,” dilansir riset Colliers Indonesia.
Colliers Indonesia menilai, mal mulai menghadirkan lebih banyak atraksi, seperti konsep kebun binatang digital hingga lintasan go-kart multi-lantai, menawarkan lebih banyak pilihan hiburan.
Sementara itu, gerai makanan dan minuman (F&B) baru terus berkembang, melengkapi ragam pilihan kuliner yang sudah ada saat ini.
Secara menyeluruh, tren ini mengarah pada penawaran ritel yang lebih luas sebab mal secara aktif terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen masa kini yang terus berkembang dan bervariasi.
Semi Terbuka
Di sisi lain, lingkungan ritel perkotaan Jakarta mengalami transformasi yang ditandai dengan kemunculan dan meningkatnya popularitas format ritel gaya hidup semi terbuka (semi-outdoor lifestyle).
Menurut Colliers Indonesia, ritel semi-outdoor lifestyle merupakan model komersial hibrida yang memadukan desain ruang terbuka dengan fungsi ritel, makanan dan minuman (food & beverage/F&B), dan rekreasi.
Format semi-outdoor lifestyle dibangun berdasarkan peran tradisional ruko sebagai pusat usaha kecil dan menengah, yang menawarkan pengalaman konsumen yang lebih dinamis dan menarik.
Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir, pasar properti di Jakarta mengalami penurunan kinerja yang berkelanjutan pada sektor perkantoran dan apartemen.
Stagnasi yang berkepanjangan ini telah menjadikan pembangunan kantor dan apartemen kurang menarik bagi investasi.
“Memanfaatkan lahan kosong dan dikembangkan menjadi ritel semi-outdoor lifestyle, tidak hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi juga meningkatkan produktivitas aset dalam jangka menengah, sambil tetap menjaga fleksibilitas untuk pengembangan kembali di masa depan ketika kondisi pasar membaik,” kata Sander Halsema, head of Retail Services Colliers Indonesia, Rabu, 21 Mei 2025.
Seiring dengan terus berkembangnya lanskap ritel di Jakarta, format ritel semi-outdoor lifestyle menawarkan keunggulan strategis yang signifikan bagi para pemilik lahan atau pengembang, serta penyewa ritel.
Terpisah, konsultan properti, Leads Property mencatat semakin banyak shopping mall melakukan pengubahan konsep dan peremajaan untuk bertahan dalam kompetisi dengan mal yang lebih baru dan established.
Maklum, saat ini, mengutip data Leads Property, di Jakarta terdapat seluas 350 ribu meter persegi (m2) ruang pusat perbelanjaan atau shopping mall yang kosong, belum terserap pasar.
“Shopping mall yang terintegrasi dengan sarana transportasi umum diproyeksikan semakin diminati pengunjung, berpotensi menaikkan tingkat hunian,” kata Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Department Leads Property di Jakarta, baru-baru ini.
Dia menilai, bisnis makanan dan minuman (food and beverage/F&B), baik restoran, café, maupun grab-and-go, masih memimpin pasar ritel Jakarta.
(*)