Jakarta, landbank.co.id– PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan III Adhi Tahap III Tahun 2022 Seri A senilai Rp1,28 triliun yang dibayarkan kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pelunasan tersebut, jelas manajemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk, diterima oleh pemegang obligasi pada tanggal jatuh tempo, yakni 24 Mei 2025.
“Pemenuhan pembayaran obligasi ini merupakan bukti komitmen ADHI kepada para Pemegang Obligasi dalam melunasi surat hutang secara tepat waktu dan tepat jumlah,” jelas PT Adhi Karya (Persero) Tbk dikutip Senin, 26 Mei 2025.
Sebelumnya, pada 2024, emiten berkode saham ADHI ini telah melunasi dua Obligasi senilai Rp947 miliar secara tepat waktu.
Mengutip Annual Report Adhi Karya 2024, surat utang yang dilunasi tahun lalu itu mencakup Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 2019 Seri B sebesar Rp473,5 miliar pada 24 Juni 2024.
Lalu, Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2021 Seri B Rp473,5 miliar pada 24 Agustus 2024.
Baca juga: Laba Bersih Adhi Karya Melambung
“ADHI menyampaikan apresiasi kepada para pemegang obligasi dan investor lainnya yang telah memberikan kepercayaan kepada Perseroan,” jelas manajemen badan usaha milik negara (BUMN) itu.
ADHI berharap para pemegang obligasi dan investor lainnya kedepan dapat menjalin kerja sama yang berkesinambungan dan terus memberikan dukungan penuh kepada Perseroan.
Peringkat Obligasi
Sementara itu, sebelumnya manajemen Adhi Karya menyatakan bahwa pihaknya telah mendapat peringkat terkini untuk sejumlah obligasi.
Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, peringkat obligasi itu merujuk kepada PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo).
Baca juga: Adhi Karya Kantongi Pendapatan Properti Rp94,71 Miliar
Peringkat obligasi ADHI terkini itu mencakup idA-/Stable (Single A minus, Stable Outlook) untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Seri B dan Seri C Tahun 2022, Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2024 PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
“(peringkat itu) untuk periode 11 Maret 2025 sampai dengan 1 Maret 2026,” terang Rozi Sparta dikutip Sabtu, 15 Maret 2025.
Lalu, peringkat idA-/Stable (Single A minus; Stable Outlook) bagi Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Seri A Tahun 2022 PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
“Untuk periode 11 Maret 2025 sampai dengan 24 Mei 2025,” urai dia.
Selain itu, peringkat idA-/Stable (Single A minus; Stable Outlook) untuk periode 11 Maret 2025 sampai dengan 1 Maret 2026 ditetapkan untuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Kuartal Pertama 2025
Sementara itu, sepanjang Januari-Maret 2025, pendapatan usaha ADHI tercatat sebesar Rp1,68 triliun, lebih rendah dibandingkan periode sama 2024 yang senilai Rp2,63 triliun.
Baca juga: Peringkat Obligasi Terkini ADHI
Di antara berbagai sumber pemasukan ADHI, pendapatan properti dan hospitality emiten konstruksi ini menurun.
Mengutip laporan keuangan Adhi Karya, pendapatan properti dan hospitality sebesar Rp94,71 miliar per akhir Maret 2025.
Sebaliknya, per akhir Maret 2024, pendapatan properti dan hospitality masih bertengger di posisi Rp106,33 miliar.
Pendapatan utama ADHI masih bersumber dari segmen teknik dan konstruksi yang per akhir Maret 2025 menyentuh Rp1,30 triliun, sedangkan pada periode sama 2024 senilai Rp2,03 triliun.
Di sisi laba bersih, ADHI membukukan Rp316,59 juta pada kuartal pertama 2025, sedangkan kuartal sama 2024 senilai Rp10,15 miliar.
Pada triwulan pertama 2025, jumlah aset ADHI tercatat sebesar Rp34,49 triliun, lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2024 yang sekitar Rp35,04 triliun.
Baca juga: Begini Respons ADHI dan PTPP atas Lahirnya Danantara
Liabilitas ADHI juga terlihat menurun, yakni dari Rp25,36 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp24,81 triliun per akhir Maret 2025.
Sebaliknya, ekuitas ADHI naik tipis menjadi Rp9,68 triliun pada triwulan pertama 2025 dibandingkan akhir 2024 yang sebesar Rp9,67 triliun.
(*)