Lalu, peringkat idA-/Stable (Single A minus; Stable Outlook) bagi Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Seri A Tahun 2022 PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
“Untuk periode 11 Maret 2025 sampai dengan 24 Mei 2025,” urai dia.
Selain itu, peringkat idA-/Stable (Single A minus; Stable Outlook) untuk periode 11 Maret 2025 sampai dengan 1 Maret 2026 ditetapkan untuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Kuartal Pertama 2025
Sementara itu, sepanjang Januari-Maret 2025, pendapatan usaha ADHI tercatat sebesar Rp1,68 triliun, lebih rendah dibandingkan periode sama 2024 yang senilai Rp2,63 triliun.
Baca juga: Peringkat Obligasi Terkini ADHI
Di antara berbagai sumber pemasukan ADHI, pendapatan properti dan hospitality emiten konstruksi ini menurun.
Mengutip laporan keuangan Adhi Karya, pendapatan properti dan hospitality sebesar Rp94,71 miliar per akhir Maret 2025.
Sebaliknya, per akhir Maret 2024, pendapatan properti dan hospitality masih bertengger di posisi Rp106,33 miliar.
Pendapatan utama ADHI masih bersumber dari segmen teknik dan konstruksi yang per akhir Maret 2025 menyentuh Rp1,30 triliun, sedangkan pada periode sama 2024 senilai Rp2,03 triliun.
Di sisi laba bersih, ADHI membukukan Rp316,59 juta pada kuartal pertama 2025, sedangkan kuartal sama 2024 senilai Rp10,15 miliar.
Pada triwulan pertama 2025, jumlah aset ADHI tercatat sebesar Rp34,49 triliun, lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2024 yang sekitar Rp35,04 triliun.
Baca juga: Begini Respons ADHI dan PTPP atas Lahirnya Danantara
Liabilitas ADHI juga terlihat menurun, yakni dari Rp25,36 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp24,81 triliun per akhir Maret 2025.
Sebaliknya, ekuitas ADHI naik tipis menjadi Rp9,68 triliun pada triwulan pertama 2025 dibandingkan akhir 2024 yang sebesar Rp9,67 triliun.
(*)