Jakarta, landbank.co.id– Pengembang properti yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan bertambah pada 2025.

Kini, setidaknya terdapat 92 perusahaan properti yang mencatatkan diri Bursa Efek Indonesia.

Salah satu pengembang properti yang akan mencatatkan diri pada awal 2025 adalah PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).

CBDK akan masuk Bursa lewat mekanisme penawaran umum saham (initial public offering/IPO).

Langkah CBDK mengikuti jejak sang induk, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang telah lebih dulu masuk Bursa.

Mengutip prospektus Bangun Kosambi Sukses, pengembang real estat itu berencana melepas 10 persen dari total modal ditempatkan atau modal disetor.

Jumlah yang akan dicatatkan itu setara dengan sekitar 566,89 juta saham atau sebanyak 5.668.945 lot.

Rentang harga saham book building berkisar Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham.

Merujuk harga book building itu raihan dana yang terhimpun diperkirakan berkisar Rp1,70 triliun hingga Rp2,30 triliun.

Berdasarkan prospektus penawaran umum tanggal 12 Desember 2024, Perseroan bermaksud untuk menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya digunakan oleh Perseroan untuk melakukan penyertaan kepada afiliasi Perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (IPN) dalam bentuk ekuitas sebesar 11.333.333 saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,91 persen dari total modal disetor IPN tersebut.

Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung untuk tujuan meetings, incentives, conferences, dan exhibitions (MICE).

Namun apabila Perseroan menerima dana Penawaran Umum menggunakan harga maksimum, maka penyertaan dalam bentuk ekuitas sebanyak 15.277.278 saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,93 persen dari total modal yang dikeluarkan dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di dalam IPN setelah peningkatan modal disetor IPN tersebut.

Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai Proyek MICE.

Masih mengutip prospektus Perseroan, jika masih terdapat selisih dana penawaran umum setelah Proyek MICE selesai, sisa dana tersebut akan digunakan untuk biaya promosi, biaya karyawan, dan operasional lainnya yang menunjang keberlangsungan usaha MICE.

Sementara itu, jadwal IPO mencakup sebagai berikut, yakni masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 20 Desember 2024.