Site icon Landbank.co.id

Waspada! Ini 5 Pemicu Alergi Kulit yang Sering Tidak Disadari

ilustrasi alergi kulit./Foto: Istockphoto.

Jakarta, landbank.co.id – Alergi kulit merupakan masalah kesehatan yang sering diabaikan, padahal dapat mengganggu kualitas hidup.

Berdasarkan penelitian, setidaknya ada lima pemicu umum yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan reaksi alergi mulai dari ringan hingga berat.

Berikut ini lima pemicu yang dapat menyebabkan alergi kulit berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber;

1. Perhiasan: Nikel dan Logam Jadi Penyebab Utama

Banyak orang tidak menyadari bahwa perhiasan bisa menjadi sumber alergi. Bahan seperti nikel, logam campuran, atau bahkan emas dapat memicu dermatitis kontak.

Gejalanya meliputi kemerahan, gatal, dan ruam di area kulit yang bersentuhan dengan perhiasan. Dokter menyarankan untuk memilih perhiasan berbahan hypoallergenic seperti titanium atau emas 24 karat jika memiliki kulit sensitif.

2. Parfum dan Produk Harian: Bahan Kimia Tersembunyi

Tak hanya parfum, zat pewangi dalam sabun, kosmetik, hingga produk pembersih rumah juga dapat menyebabkan iritasi kulit.

“Banyak pasien mengalami eksim atau gatal-gatal karena kandungan parfum dalam produk sehari-hari,” ujar dr. Anita Rahmawati, Sp.KK, dokter spesialis kulit dari RS Mitra Keluarga.

3. Makanan dan Minuman: Pemicu Alergi yang Sering Diabaikan

Makanan seperti seafood, kacang, telur, atau susu dapat memicu reaksi alergi kulit pada sebagian orang. Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 2-5% populasi Indonesia memiliki alergi makanan.

Jika muncul ruam atau gatal setelah mengonsumsi makanan tertentu, segera konsultasikan ke dokter untuk tes alergi.

4. Obat-obatan: Reaksi yang Bisa Berbahaya

Beberapa jenis obat, seperti antibiotik (penisilin) atau antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat menimbulkan reaksi alergi kulit. Dalam kasus parah, bisa menyebabkan Stevens-Johnson Syndrome yang mengancam nyawa.

“Selalu beri tahu dokter jika memiliki riwayat alergi obat sebelum mendapat resep,” ujar dr. Anita.

5. Cuaca Ekstrem: Musuh Kulit Sensitif

Perubahan cuaca, terutama udara kering atau kelembapan tinggi, dapat memperburuk kondisi kulit. Penderita eksim atau dermatitis sering mengalami kekambuhan saat musim pancaroba.

Terapi Modern: Harapan Baru untuk Atasi Alergi Kronis

Penelitian terbaru dalam Journal Allergy menyebutkan bahwa terapi biologis seperti dupilumab dan omalizumab efektif mengatasi alergi kulit kronis, termasuk eksim atopik dan urtikaria.

(*)

Exit mobile version