Jakarta, landbank.co.id-PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) atau Triniti Land mampu mendongkrak pendapatan sepanjang Januari-Juni 2025 disandingkan dengan periode sama 2024.
Meningkatnya pendapatan membekali PT Perintis Triniti Properti Tbk untuk memangkas jumlah kerugian pada paruh pertama 2025.
Mengutip laporan keuangan PT Perintis Triniti Properti Tbk, emiten berkode saham TRIN ini meraih peningkatan penjualan sekitar 77 persen per akhir Juni 2025 dibandingkan periode yang sama 2024.
Per akhir Juni 2025, penjualan TRIN tercatat sebesar Rp173,02 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 masih bertengger di posisi Rp97,78 miliar.
Pada semester pertama 2025, penjualan real estat menjadi kontributor utama pendapatan TRIN, yakni senilai Rp166,85 miliar atau melejit sekitar 70 persen dibandingkan periode sama 2024.
Mengutip laporan keuangan Perseroan, pada paruh pertama 2024, penjualan real estat TRIN masih sekitar Rp97,78 miliar.
Baca juga: GDV Proyek TRIN Sentuh Rp31,05 Triliun
Kontribusi penjualan real estat menyentuh sekitar 97 persen terhadap total pendapatan TRIN pada semester pertama 2025.
Pendapatan Triniti Land lainnya berasal dari jasa dan pemasaran, yakni senilai Rp6,16 miliar.
Pada paruh pertama 2024, seluruh pendapatan TRIN bersumber dari penjualan real estat.
Di sisi lain, kenaikan penjualan ikut memengaruhi kemampuan TRIN dalam memangkas kerugian pada paruh pertama 2025 dibandingkan periode yang sama 2024.
Per akhir Juni 2024, rugi bersih TRIN masih sebesar Rp34,36 miliar, sedangkan pada paruh pertama 2025 susut ke level Rp1,91 miliar.
Sementara itu, jumlah aset TRIN per akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp2,24 triliun, sedangkan pada akhir Desember 2024 senilai Rp2,22 triliun.
Baca juga: Anak Usaha TRIN Dapat Fasilitas Kredit Rp40 Miliar
Liabilitas TRIN terlihat naik dari Rp1,80 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp1,81 triliun pada paruh pertama 2025.
Hal serupa terlihat pada sisi ekuitas. Per akhir Juni 2025, ekuitas TRIN sebesar Rp424,17 miliar, sedangkan pada akhir 2024 masih senilai Rp418,78 miliar.
Proyek TRIN
Sementara itu, manajemen Triniti Land pernah menyebutkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan lima proyek yang tersebar di sejumlah kota dengan perkiraan gross development value (GDP) sebesar Rp31,05 triliun.
Baca juga: Anak Usaha TRIN Dapat Fasilitas Kredit Rp40 Miliar
Kelima proyek itu diperkirakan rampung dalam rentang tahun 2026 hingga 2035.
Mengutip keterbukaan informasi TRIN di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), proyek dengan GDV terbesar milik TRIN adalah Sequoia Hills, yakni kawasan hunian rumah tapak di Sentul, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
“Gross development value Sequoia Hills Rp13,2 triliun,” urai Ishak Chandra, direktur utama PT Perintis Triniti Properti Tbk.
Dia menerangkan, Sequoia Hills merupakan kawasan hunian rumah tapak yang mengusung konsep “A Breathing City”dengan lingkungan asri dilengkapi fasilitas modern berskala kota untuk menunjang keseharian penghuni kawasan Sentul.
Indonesia (BEI), proyek dengan GDV terbesar milik TRIN adalah Sequoia Hills, yakni kawasan hunian rumah tapak di Sentul, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Saat ini, proyek tersebut telah membangun marketing gallery dan show house klaster II, yakni Earthville, sedangkan pembangunan klaster pertama telah mencapai 68 persen.
Baca juga: Pendapatan Real Estat Triniti Land Melonjak 163 Persen
Perkiraan tahun penyelesaian proyek Sequoia Hills adalah pada 2030.
Proyek TRIN terbesar kedua dari sisi GDV adalah Tanamori di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kini, proyek dengan GDV sebesar Rp10 triliun itu dalam tahap persiapan masterplanning dan conceptual design.
Ishak menjelaskan, proyek ini adalah kawasan pariwisata kelas dunia yang dikembangkan oleh TRIN dan Flores Prosperindo di Labuan Bajo, NTT. Dengan konsep “World Class Digital Sustainable Tourism Destination”, Perseroan berencana menhadirkan komplek komersial pariwisata seperti pusat edukasi pariwisata Flores, vila, dan boutique hotel.
Perkiraan penyelesaian proyek Tanamori adalah pada 2035.
Per akhir Juni 2025, pemegang saham TRIN terdiri atas PT Kunci Daud Indonesia sebesar 39,64 persen, PT Intan Investama Internasional 32,43 persen, dan PT Panca Muara Jaya 5,82 persen.
Baca juga: Kabar Terbaru District East Besutan Triniti Land
Selain itu, Ishak Chandra sebanyak 1,14 persen, Septian Starlin 0,76 persen, Johanes L Andayaprana 0,21 persen, dan masyarakat 15,64 persen serta saham treasuri 4,37 persen.
(*)