Tren Bearish Menguat, Analis Prediksi Emas Bisa Tembus US$3.818 per Ons

Harga emas dunia turun ke US$3.970 per ons pada 4 November 2025, tertekan dolar AS dan sikap hawkish The Fed./Foto: Istockphoto.

Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia (XAU/USD) kembali melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Selasa (4/11/2025).

Berdasarkan data perdagangan internasional, harga emas tercatat di level US$3.970 per troy ons, melemah hampir 1 persen dibanding sesi sebelumnya setelah sempat menyentuh titik terendah intraday di US$3.928 per troy ons.

Bacaan Lainnya

Penurunan harga emas dunia turun dikarenakan penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) serta sikap hawkish sejumlah pejabat Federal Reserve (The Fed) yang memicu perubahan sentimen di pasar keuangan.

Menurut Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, tekanan jual masih mendominasi pergerakan emas, baik secara teknikal maupun fundamental.

“Dari sisi teknikal, tekanan jual masih cukup kuat. Jika momentum ini berlanjut, XAU/USD berpotensi melemah hingga ke level US$3.818. Namun, jika support tersebut bertahan dan terjadi koreksi teknikal, maka peluang rebound terdekat berada di kisaran US$3.971,” jelas Andy, dalam keterangan resminya yang diterima landbank.co.id Rabu, 5 November 2025.

Andy menilai pelemahan harga emas kali ini dipengaruhi oleh perubahan ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed.

Pernyataan bernada hawkish dari sejumlah pejabat bank sentral AS membuat investor beralih ke aset berdenominasi dolar yang menawarkan imbal hasil lebih menarik.

“Selama The Fed belum menunjukkan sinyal dovish secara konsisten, tekanan terhadap harga emas kemungkinan masih akan berlanjut dalam waktu dekat,” ujarnya.

Meski demikian, sejumlah lembaga keuangan internasional menilai koreksi harga emas bersifat sementara.
Dalam laporannya, UBS menyebut pelemahan saat ini merupakan fase konsolidasi sebelum potensi penguatan kembali muncul.

UBS tetap mempertahankan proyeksi harga emas di kisaran US$4.200 per ons, dengan potensi naik hingga US$4.700 apabila ketegangan geopolitik meningkat atau volatilitas pasar global kembali tinggi.

Andy Nugraha menambahkan, secara fundamental permintaan jangka panjang terhadap emas masih solid, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.

“Untuk jangka pendek, investor perlu berhati-hati terhadap volatilitas tinggi dan memperhatikan area support–resistance yang terbentuk di pasar,” kata Andy.

Dengan dominasi tren bearish dari sisi teknikal serta tekanan kebijakan moneter AS yang masih hawkish, harga emas diperkirakan bergerak dalam rentang US$3.818 – US$3.971 per troy ons pada perdagangan hari ini.

(*)

Pos terkait