Jakarta, landbank.co.id – Pemerintah Indonesia resmi memastikan ketersediaan anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2025 untuk pembangunan 350.000 unit rumah subsidi.
Kebijakan ini menjadi langkah konkret dalam memperluas akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap hunian layak dengan harga dan angsuran terjangkau.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan kepastian tersebut usai menggelar Rapat Koordinasi Strategi Pencapaian FLPP Tahun 2025 di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa program FLPP mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, serta DPR RI.
“Saya sudah dapat dukungan 100 persen dari Presiden Prabowo Subianto dan seluruh stakeholder terkait. Dananya sudah tersedia, programnya sudah siap,” ujar Maruarar dalam keterangan resmi yang diterima landbank.co.id Rabu, 28 Mei 2025.
Program FLPP merupakan bagian integral dari Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Selain memberikan kesempatan bagi MBR untuk memiliki rumah layak huni, FLPP juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyerapan tenaga kerja dan peningkatan aktivitas sektor konstruksi.
Menurut Maruarar, setiap unit rumah subsidi menyerap rata-rata lima pekerja konstruksi. Dengan target 350.000 rumah pada 2025, program ini berpotensi menciptakan sekitar 1,7 juta lapangan kerja langsung di sektor pembangunan, belum termasuk dampak ekonomi turunan seperti transportasi, logistik, dan usaha kuliner di sekitar proyek.
“Program ini menciptakan peluang besar, mulai dari buruh bangunan, sopir, hingga warung makan. Inilah bentuk kehadiran nyata negara dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tambahnya.