Pentingnya Dana Cadangan
Di sinilah fungsi dana cadangan bekerja. Dengan menyisihkan 10–20 persen dari total anggaran renovasi, kamu bisa tetap merasa aman meskipun ada biaya tambahan.
Misalnya, jika renovasi rumah diperkirakan membutuhkan Rp100 juta, maka setidaknya Rp10–20 juta harus disisihkan khusus sebagai dana cadangan.
Dana ini bukan berarti harus langsung digunakan. Jika renovasi berjalan lancar dan tidak ada kebutuhan tambahan, dana tersebut bisa dialihkan kembali untuk tujuan lain misalnya ditabung, diinvestasikan, atau dipakai untuk membeli perabot baru.
Namun, jika ternyata ada pengeluaran mendadak, kamu tidak perlu panik mencari pinjaman darurat atau mengorbankan kebutuhan lain. Dengan kata lain, dana cadangan adalah “jaring pengaman” agar renovasi tetap terkendali.
Ketika Biaya Renovasi Membengkak
Bayangkan seorang pasangan muda di Jakarta yang ingin merenovasi rumah mereka. Anggaran awal disusun dengan rapi sebesar Rp150 juta untuk memperluas dapur dan memperbaiki kamar mandi.
Baca juga: Sinyal Kuat Renovasi Hasil Kolaborasi
Namun, ketika proses renovasi dimulai, tukang menemukan pipa air yang sudah berkarat parah dan harus diganti total. Biaya tambahan yaitu Rp12 juta. Lalu, mereka juga memutuskan mengganti keramik biasa dengan marmer agar lebih estetik. Biaya tambahan lagi sebesar Rp15 juta. Total anggaran akhirnya membengkak menjadi Rp177 juta.
Untungnya, sejak awal mereka sudah menyiapkan dana cadangan 20 persen (Rp30 juta). Jadi, biaya tambahan sebesar Rp27 juta masih bisa tertutupi tanpa harus mengganggu keuangan bulanan atau berutang ke sana-sini.
Tips Mengelola Anggaran Renovasi
Agar renovasi berjalan lebih tenang, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
- Buat rencana anggaran detail
Tuliskan semua kebutuhan, mulai dari material, upah tukang, hingga perizinan. Semakin detail, semakin kecil kemungkinan ada yang terlewat.
Baca juga: Gotong Royong Jadi Kunci, Program Renovasi Rumah di Johar Baru Dikebut Menjelang Idulfitri
- Diskusikan dengan kontraktor
Mintalah estimasi biaya dari kontraktor atau tukang, termasuk kemungkinan biaya tambahan. Komunikasi yang jelas akan membantu meminimalisasi kejutan.
- Siapkan dana cadangan terpisah
Pisahkan dana cadangan dalam rekening berbeda agar tidak tercampur dengan anggaran utama. Dengan begitu, dana tersebut hanya dipakai ketika benar-benar ada kebutuhan darurat.