Site icon Landbank.co.id

Tinggi Minat Milenial Cari Hunian Bernuansa Alam, Begini Kata Pakar

Potret Wakil Ketua DPP Realestate Indonesia (REI), Ikang Fawzi; Melani Megawati, Senior Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk; Wakil Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Muhammad Solikin, dan Stellar Property, M Gali Ade Nofran/Foto: landbank.co.id.

Jakarta, landbank.co.id – Pasar properti bagi milenial pada tahun 2024 diprediksi terus mengalami pertumbuhan.

Hal tersebut terungkap dalam Urban Forum Gathering and Tree Planting 2023 yang berlangsung di Hutan Organik, Megamendung Bogor, Rabu, 13 Desember 2023.

Dalam acara yang mengangkat tema “Menggenjot Pasar Milenial dan Kelestarian Lingkungan” ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPP Realestate Indonesia (REI), Ikang Fawzi, Senior Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk, Melani Megawati, Wakil Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Muhammad Solikin, dan Stellar Property, M Gali Ade Nofran.

Menurut Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Ikang Fawzi, potensi pasar milenial di Indonesia sangat besar. Pasalnya dari 270 juta jiwa masyarakat Indonesia, sekitar 25% atau 48 juta jiwa merupakan generasi milenial berusia di antara 27-39 tahun dengan penghasilan Rp8,5 juta per bulan.

Ia juga menuturkan bahwa sebanyak 15 juta jiwa diantaranya berada di wilayah Jabodetabek.

“Pasar milenial ini ada yang fresh graduate sampai yang sudah mature. Mereka punya penghasilan yang berbeda. Dengan penghasilan yang berbeda ini mereka bisa masuk ke produk-produk dengan harga Rp300 juta hingga Rp1 miliar,” ungkap Ikang Fauzi dalam Urban Forum Gathering and Tree Planting 2023 yang dihadiri landbank.co.id Megamendung, Rabu, 13 Desember 2023.

Lebih lanjut ia menuturkan jika pasar properti hunian di segmen menengah semakin diminati oleh generasi milenial dan first home buyers. Milenial bahkan berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan sektor properti saat ini dan di masa depan. Ditandai dengan minat generasi milenial untuk membeli properti yang semakin lama semakin menunjukkan peningkatan.

“Perbankan juga sudah banyak menyiapkan skim dan produk khusus milenial karena potensi KPRnya masih besar sekali,” tuturnya.

Selain menyukai perumahan berbasis transportasi massal, generasi milenial juga semakin peduli dengan isu lingkungan. Terlebih pasca pandemi, penerapan green development atau sustainable development di kawasan perumahan makin diminati. Hal itu dipahami betul oleh pengembang sebagai kebutuhan pasar.

Jika sebelumnya konsumen mencari rumah lebih memerhatikan aspek keindahan, keamanan dan kenyamanan, maka sekarang konsumen justru mengedepankan kesehatan mereka terutama soal pencahayaan dan kualitas udara, pengelolaan air bersih serta lingkungan yang sehat.

“Isu eco green living sudah jadi tren dunia, pengembang tidak bisa menghindar dari tuntutan pasar ini, sehingga harus sudah concern terhadap lingkungan termasuk ruang terbuka hijau dan air bersih,” jelasnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Kinarya Abadi sekaligus Wakil Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) yakni Mohammad Solikin, menerangkan jika pihaknya terus mendorong upaya perumahan mindset para milenial.

“Kita harus coba merubah mindset mereka para milenial, jika mereka membeli rumah, begitu akad kredit atau cash besoknya nilai investasinya naik, sementara kalau kita beli mobil itu penyusutan,” ujarnya.

M Gali Ade Nofran dari Stelar Property konsultan menyoroti insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) atau bebas PPN rumah untuk sektor perumahan. Menurutnya kebijakan yg kembali diberlakukan akan mendorong pertumbuhan industri properti tanah air.

“Ada discount 11 persen akan membantu konsumen 5 impian, PPNDPT akan membuat market menjadi dinamis dan menarik investasi serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

(*)

Exit mobile version