Jakarta, landbank.co.id– Manajemen PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memproyeksikan prapenjualan 2025 turut disumbang oleh tiga proyek PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM).
“BSDE mengharapkan tambahan kontribusi prapenjualan dari tiga proyek SMDM, yaitu Rancamaya, Royal Tajur dan Harvest City, yang diproyeksikan berkontribusi sekitar 3 persen terhadap total target prapenjualan,” jelas manajemen BSDE dalam keterangannya Selasa, 11 Maret 2025.
Target penjualan BSDE pada 2025 sebesar Rp10 triliun, lebih tinggi dibandingkan realisasi prapenjualan 2024 yang senilai Rp9,72 triliun.
Segmen residensial menjadi pilar utama dalam strategi pertumbuhan BSDE.
“Kami optimisits bahwa peluncuran produk baru di BSD City serta proyek perusahaan patungan seperti Nava Park dan Hiera akan terus menarik minat pasar,” kata Hermawan Wijaya Direktur BSDE, Selasa, 11 Maret 2025.
Baca juga: Penjualan Tanah dan Rumah SMDM Melejit
Selain itu, tambah dia, perkembangan infrastruktur dan ekspansi industri di wilayah sekitar proyek kami, seperti Grand Wisata dan Kota Wisata, turut memperkuat daya tarik hunian yang ditawarkan BSDE.
Hermawan menjelaskan, sepanjang tahun 2024, BSDE berhasil menorehkan prapenjualan sebesar Rp9,72 triliun. Angka tersebut 2 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan BSDE sebelumnya pada awal tahun 2024 yakni Rp9,50 triliun.
Pengembang kota mandiri terbesar di Indonesia, BSDE mengandalkan sektor resindensial untuk mendulang angka penjualan.
Tahun 2025, BSDE menargetkan 51 persen bersumber dari segmen residensial, kemudian segmen komersial akan berkontribusi sebesar 34 persen, dan lain-lain sebesar 15 persen.
BSD City sebagai flagship proyek BSDE akan menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi di semua segmen.
Baca juga: Begini Marketing Sales BSDE Lima Tahun Terakhir
Pada segmen residensial, BSD City diproyeksikan meraup prapenjualan sebesar Rp1,8 triliun atau 18 persen dari total target prapenjualan sebesar Rp10 triliun.
Adapun di segmen komersial, proyek-proyek komersial yang berlokasi di BSD City ditargetkan meraih Rp1,7 triliun prapenjualan. Nominal tersebut setara 17 persen dari total target prapenjualan sebesar Rp10 triliun.
Sementara itu, Grand Wisata dan Kota Wisata juga akan menjadi penyumbang utama terhadap prapenjualan BSDE.
Emiten properti ini melihat bahwa perkembangan industri di wilayah timur Jakarta serta peningkatan konektivitas infrastruktur di selatan Jakarta akan berperan penting dalam mendorong permintaan di Grand Wisata dan Kota Wisata, dua township yang dikembangkan BSDE di wilayah tersebut.
Prospek Properti
Sementara itu, kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang diperpanjang hingga akhir 2025 telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri properti pada umumnya sejak November 2023.
Kebijakan tersebut berdampak positif bagi konsumen umtuk mendapatkan unit idaman, terutama di tengah isu pelemahan daya beli.
Kebijakan insentif tersebut juga berdampak pada kinerja penjualan BSDE, terutama untuk segmen rumah tapak dan apartemen, seperti Grand Wisata, Apartemen Southgate dan Aerium.
“Kami percaya bahwa insentif ini akan terus mendorong pertumbuhan industri properti nasional di tahun depan. Selain itu, strategi kolaborasi melalui skema Perusahaan patungan juga menjadi faktor kunci dalam mempercepat pengembangan cadangan lahan, termasuk kontribusi dari akuisisi SMDM yang menambah portofolio kami di sektor hunian,” ujar Hermawan.
(*)