Jakarta, landbank.co.id– Provinsi Daerah Khusus Jakarta mencatat tambahan apartemen sebanyak 3.232 unit pada 2024.
Tambahan pada 2024 itu setara dengan tumbuh 1,8 persen year on year (yoy) sehingga total pasokan apartemen di Jakarta menjadi 230.047 unit.
Baca juga: Raup Rp2,1 Triliun, Ini Otot Marketing Sales CBDK
Data Colliers Indonesia menyebutkan bahwa pertumbuhan apartemen di Jakarta tersebut didorong oleh kontribusi dari kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) sebanyak 1.106 unit.
Lalu, Kota Jakarta Timur dengan 1.087 unit dan Kota Jakarta Selatan sebanyak 1.039 unit apartemen.
Di sisi lain, masih mengutip data Colliers Indonesia, kinerja penjualan yang lebih lemah pada 2024 telah menyebabkan kemajuan konstruksi lebih lambat sehingga menyebabkan keterlambatan dalam jadwal proyek.
Baca juga: Tiga Hotel Berbintang Siap-siap Masuk Jakarta
“Akibatnya, 23 persen unit yang awalnya direncanakan selesai pada 2024 telah diundur hingga tahun 2025,” dilansir riset Colliers Indonesia.
Hal ini berdampak signifikan pada pasokan tahunan, yang kini 26 persen lebih rendah dibandingkan tahun 2023.
“Dalam tiga tahun ke depan, kami memperkirakan penyelesaian 5.569 unit, dengan 76 persen dari unit tersebut terkonsentrasi di Jakarta Selatan, area terkemuka tempat pembangunan berkembang pesat dan tetap diminati,” beber riset tersebut.
Baca juga: Tak Hanya Subsidi DP 15 Persen, MIQ Juga Free BPHTB
Colliers Indonesia juga menyebutkan bahwa perlu dicatat, tidak ada pasokan baru yang diantisipasi dari area CBD dalam dua tahun mendatang.
Konsentrasi pasokan baru di Jakarta Selatan ini kemungkinan akan meningkatkan persaingan di area tersebut, sementara kurangnya pembangunan baru di area CBD dapat semakin menekankan eksklusivitasnya atas opsi berkualitas tinggi di lokasi utama ini.
Lebih jauh, 43 persen dari pasokan baru ditargetkan untuk segmen kelas menengah.
Setiap tahunnya, peluncuran proyek pada tahun 2024 relatif sama dengan tahun 2023, dengan hanya 2-3 proyek yang diperkenalkan pada kedua tahun tersebut.
Baca juga: CBDK akan Perkuat Recurring Income MICE
Oleh karena itu, pasar secara keseluruhan tampaknya berada dalam fase plateau, bahkan setelah periode pemilihan.
Peluncuran baru yang diredam akan berarti tingkat penyerapan yang diredam mengingat besarnya unit yang tidak terjual, terutama dari proyek yang sedang dibangun.
Baca juga: Penjualan Apartemen Urban Jakarta Melambung
“Kami yakin bahwa jumlah unit yang tidak terjual yang besar menghambat pengembang untuk meluncurkan proyek baru. Sampai saat ini, total unit yang tidak terjual sekitar 27.000 unit, yang 55,6 persen di antaranya berasal dari proyek yang sedang dibangun,” bunyi riset Colliers Indonesia.
(*)