Site icon Landbank.co.id

Tiga Bulan 2025, PJAA Kantongi Rp210,79 Miliar

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) atau Ancol membukukan pendapatan usaha Rp210,79 miliar sepanjang kuartal pertama 2025/foto: korporat.ancol.com

Jakarta, landbank.co.id– PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) atau Ancol membukukan pendapatan usaha Rp210,79 miliar sepanjang kuartal pertama 2025.

Laporan keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memerlihatkan, emiten berkode saham PJAA ini mencatat penurunan pendapatan bila disandingkan dengan tiga bulan pertama 2024.

Per akhir Maret 2024, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memiliki pendapatan sebesar Rp255,65 miliar.

Dalam periode Januari-Maret 2025, kontributor utama pendapatan PJAA masih bertumpu dari pendapatan tiket, yakni Rp136,90 miliar.

Baca juga: Rekomendasi Lima Tempat Wisata Jakarta yang Wajib Dikunjungi

Pendapatan yang mencakup wahana wisata dan pintu gerbang itu menyumbang sekitar 65 persen terhadap total pendapatan PJAA pada kuartal pertama 2025.

Porsi tersebut serupa dengan periode sama 2024 dimana pendapatan tiket menyumbang Rp174,04 miliar atau setara dengan 68 persen dari total pendapatan kala itu.

Sumber pendapatan PJAA lainnya sepanjang tiga bulan pertama 2025 antara lain adalah dari bisnis hotel dan restoran.

Segmen ini menyumbang sekitar Rp14,28 miliar atau menyumbang sekitar 7 persen per akhir Maret 2025.

Kondisi itu mirip dengan periode sama setahun sebelumnya yang berada di level Rp15,78 miliar atau sekitar 6 persen.

Secara keseluruhan, pendapatan PJAA pada kuartal pertama 2025 tercatat turun 18 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024, yakni dari Rp255,65 miliar menjadi Rp210,79 miliar.

Baca juga: PJAA Kantongi Pendapatan Rp1,26 Triliun Pada 2024

Per akhir Maret 2025, masih mengutip laporan keuangan Perseroan, PJAA membukukan kerugian Rp11,31 miliar.

Berbeda dengan kondisi per akhir Maret 2024 yang masih mengantongi laba bersih sebesar Rp12,74 miliar.

Sementara itu, pada kuartal pertama 2025, jumlah aset PJAA tercatat sebesar Rp3,61 triliun, sedangkan per akhir Desember 2024 senilai Rp3,59 triliun.

Liabilitas PJAA juga terlihat meningkat, yakni dari Rp1,85 triliun pada akhir Desember 2024 menjadi Rp1,88 triliun per akhir Maret 2025.

Ekuitas PJAA menurun menjadi Rp1,72 triliun per akhir Maret 2025 dari semula Rp1,73 triliun per akhir Desember 2024.

 

Direksi Komisaris Baru

Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan, di Jakarta, Jumat, 25 April 2025 menetapkan pergantian anggota Dewan Komisaris untuk memperkuat pengawasan dan strategi bisnis ke depan.

Komisaris Utama PJAA adalah Sutiyoso, sedangkan Komisaris Independen Irfan Setiaputra dan Cak Lontong sebagai Komisaris.

Untuk jajaran direksi ditetapkan Winarto sebagai Direktur Utama, Cahyo Satriyo Prakoso, Daniel Nainggolan dan Eddy Prastiyo sebagai Direktur PJAA.

Di sisi lain, PJAA yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta tersebut mencatat pendapatan sebesar Rp1,26 triliun sepanjang tahun 2024.

“Kontribusi utama pendapatan dari segmen pariwisata sebesar 75,11 persen, sedangkan sisanya berasal dari real estat serta perdagangan dan jasa,” kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Daniel Windriatmoko di Jakarta, Sabtu, 26 April 2025.

Baca juga: PJAA Realisasikan Dana Penawaran Umum Rp503,06 miliar

Selain itu, RUPS menyetujui pembayaran dividen sebesar Rp24 per lembar saham yang totalnya mencapai Rp38,40 miliar atau 21,60 persen dari laba bersih.

Meski menghadapi tantangan ekonomi global, kenaikan harga bahan baku dan perubahan preferensi pelanggan, kata dia, perusahaan tetap fokus pada inovasi.

Langkaah itu, dikutip dari Antara, mulai dari efisiensi operasional, seperti digitalisasi layanan tiket, peningkatan fasilitas pengunjung, serta pengembangan wahana baru, sehingga berhasil mempertahankan pendapatan seperti tahun lalu.

Selain itu, perusahaan terus menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui program pemberdayaan masyarakat, penurunan stunting, serta konservasi lingkungan seperti restorasi kerang hijau dan transplantasi terumbu karang.

Baca juga: Tiket dan Wahana Wisata Menyumbang 71 Persen Pendapatan PJAA

Berbagai penghargaan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan semakin mengukuhkan posisi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sebagai pengembang properti dan kawasan wisata terpadu yang berkelanjutan.

 

(*)

Exit mobile version