Jakarta, landbank.co.id- Tiga asosiasi pengembang properti menyerap 85,31 persen penyaluran kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) tahun 2025.
Ketiga asosiasi pengembang itu menyerap KPR FLPP sebanyak 227.297 rumah subsidi setara dengan sekitar Rp28,24 triliun.
Secara nasional, penyaluran KPR FLPP pada 2025 sebanyak 266.442 unit atau setara dengan sekitar Rp33,09 triliun yang disalurkan oleh 23 asosiasi pengembang.
Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), per 20 Desember 2025, tiga asosiasi pengembang penyalur KPR FLPP terbesar adalah Realestat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), serta Himpunan Pengembang Perumahan Rakyat (Himperra).
Baca juga: Apersi Cetuskan KPR Bencana
Dari tiga asosiasi developer tersebut REI menempati posisi puncak dengan penyaluran KPR FLPP sebanyak 112.534 rumah subsidi senilai Rp13,97 triliun.
Artinya, REI membungkus pangsa pasar KPR FLPP tahun 2025 dari sisi unit dan nilai masing-masing sebesar 42,24 persen dan 42,22 persen.
Berkaca pada torehan tahun 2024, penyerapan KPR FLPP REI tahun ini naik 28,03 persen dari sisi unit dan sekitar 30 persen dari sisi nilai.
Pada 2024, pangsa pasar KPR FLPP asosiasi pengembang tertua di Indonesia itu sebesar 43,88 persen (unit) dan sebanyak 43,80 persen (nilai).
Baca juga: Daftar 10 Bank Penyalur FLPP Terbesar 2025
Apersi menjadi penghuni urutan kedua terbesar dalam penyerapan KPR FLPP sepanjang 2025, yakni sebanyak 78.819 rumah subsidi atau setara dengan Rp9,84 triliun.
Pangsa pasar Apersi dalam penyaluran KPR FLPP sebesar 29,58 persen dari sisi unit, sedangkan dari sisi nilai sebbanyak 29,73 persen.





