Rencananya tunnel ini akan memiliki 2 lajur (1 arah) dan akan dioperasikan pada pertengahan Tahun 2025.
Lebih dari itu, proyek ini merupakan karya anak bangsa, mulai dari tahap perencanaan hingga proses konstruksinya.
Salah satu inovasi utama dalam proyek ini adalah penerapan metode Parallel NATM (New Austrian Tunneling Method). Dalam metode ini, seluruh pekerjaan dilakukan secara paralel, termasuk pekerjaan galian lower, pekerjaan invert dan pekerjaan lining.
“Dengan adanya penerapan inovasi NATM durasi pengerjaan proyek dapat dipersingkat secara signifikan tanpa mengurangi aspek keselamatan dan kualitas konstruksi,” kata Joko.
(*)