Jakarta, landbank.co.id– Kawasan Jabodetabek dan Karawang, Jawa Barat diguyur 6.429 rumah tapak sepanjang semester pertama 2025.
Mengutip riset Cushman & Wakefiled Indonesia, Tangerang, Banten tetap menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang 52 persen dari total pasokan baru.
“Hal ini didorong oleh pengembangan berkelanjutan dari kawasan kota mandiri utama seperti Alam Sutera 2, Summarecon Tangerang, dan CitraGarden Bintaro, yang secara aktif meluncurkan tahap-tahap baru,” tutur Arief Rahardjo, director of Strategic Consulting dari Cushman & Wakefield Indonesia dikutip Sabtu, 2 Agustus 2025.
Beberapa proyek di Tangerang antara lain Alam Sutera 2 yang mengusung Vola @ Sutera Rasuna (Phase 1) sebanyak 114 unit dan Koza @ Sutera Rasuna (Phase 2) sebanyak 142 unit.
Lalu, GaviusGarden Home @ Lacovia(Phase 1) (172 unit), Kota Modern (Modernland) (30 unit), Park Serpong Phase 4 -Funtastic Four (320 unit), dan Summarecon Serpong Louise (Phase 2) (126 unit).
Dia menjelaskan, Bekasi, Jawa Barat berada di posisi kedua dengan kontribusi sebesar 28 persen, diikuti oleh wilayah Bogor-Depok, Jawa Barat sebesar 18 persen.
Baca juga: Tangerang Menyerap 50 Persen Lebih Penjualan Rumah
Di Bekasi, proyek yang mewarnai semester pertama 2025 antara lain Grand Wisata Altara (Phase 1) sebanyak 68 unit, Kota Delta Mas De Silva (Phase 2) (17 unit), dan Lippo Cikarang The Allegra @ Casa De Lago (Phase 1) (36 unit).
Selain itu, Metland Cibitung Valencia sebanyak 80 unit, Kota Harapan Indah Nismara (Phase 2) (134 unit), Jababeka Residence New Palm Town House (30 unit), dan Summarecon Crown Gading Vanica (Phase 2) (223 unit).
“Sementara itu, Jakarta hanya menyumbang 2 persen, kemungkinan besar disebabkan oleh keterbatasan ketersediaan lahan, terutama jika dibandingkan dengan wilayah pengembangan yang lebih luas di Tangerang dan kawasan sub-urban lainnya,” kata Arief.
Berdasarkan segmen, jelas dia, kelas menengah bawah (dengan kisaran harga rumah antara Rp700 juta hingga Rp1 miliar) masih mendominasi dengan porsi 27 persen.
Namun demikian, tambahnya, pasokan kini lebih merata dibandingkan semester sebelumnya, dengan segmen menengah sebesar 23 persen, menengah atas sebesar 22 persen, dan segmen atas sebesar 20 persen.
“Hal ini mencerminkan keyakinan para pengembang terhadap pasar hunian, baik di segmen terjangkau maupun segmen menengah ke atas,” terang Arief.
Baca juga: Kota Wisata Punya Averon, Legenda Wisata Sediakan New Davinci
Di sisi lain, per Juni 2025, rata-rata harga lahan di wilayah Jabodetabek tercatat sekitar Rp12.619.854/m2, mencerminkan kenaikan sebesar 0,63 persen year on year (YoY).
Pertumbuhan yang terbatas ini tidak serta-merta menunjukkan stagnasi harga, namun sebagian disebabkan oleh masuknya beberapa kawasan hunian baru yang cenderung menawarkan rumah dengan harga lebih terjangkau, sehingga menurunkan rata-rata harga pasar secara keseluruhan.