“Pada kenyataannya, harga lahan terus mengalami peningkatan, didorong oleh pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung baru di kawasan kota mandiri,” urai Arief.
Tetap Stabil
Pada Juni 2025, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,50 persen yang kemudian kembali dipangkas menjadi 5,25 persen pada Juli.
Penurunan suku bunga ini diperkirakan memengaruhi tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan mendorong permintaan hunian, mengingat KPR tetap menjadi metode pembayaran yang paling banyak digunakan oleh pembeli rumah, yakni mencapai 73 persen dari total transaksi.
“Pasokan hunian tapak diproyeksikan tetap relatif stabil hingga akhir 2025,” kata Arief.
Baca juga: Citragarden Bintaro Raih Pendapatan Rp807,30 Miliar
Para pengembang diperkirakan lebih memfokuskan diri pada segmen menengah bawah, yang dinilai menjanjikan, didukung oleh meningkatnya daya beli, kuatnya permintaan rumah pertama, dan inisiatif pemerintah yang terus berjalan.
(*)