Summarecon Bungkus Pendapatan Rp6,41 Triliun, Penjualan Rumah Dominan

Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membungkus pendapatan Rp6,41 triliun sepanjang Januari-September 2025/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Pendapatan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat penurunan pendapatan sekitar 15 persen sepanjang Januari-September 2025 disandingkan dengan periode yang sama 2024.

Mengutip laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk, emiten berkode saham SMRA itu membungkus pendapatan Rp6,41 triliun per akhir September 2025.

Bacaan Lainnya

Sebaliknya, dalam rentang sembilan bulan 2024, pendapatan PT Summarecon Agung Tbk masih bertengger di angka Rp7,53 triliun.

Pendapatan emiten properti yang didirikan pada 26 November 1975 ini terbagi atas tiga kelompok besar, yakni pengembangan properti sebesar Rp3,96 triliun atau setara dengan sekitar 62 persen dari total pendapatan per akhir September 2025.

Baca juga: Summarecon Kantongi Rp600 Miliar dari Properti Premium di Gading Serpong

Sumber pendapatan SMRA lainnya berasal dari properti investasi senilai Rp1,72 triliun (27 persen) dan pendapatan lain-lain Rp722,38 miliar (11 persen).

Khusus pendapatan dari pengembangan properti, sumber utama pundi-pundi SMRA berasal dari penjualan rumah, yakni Rp2,78 triliun atau menyumbang sekitar 43 persen terhadap total pendapatan per akhir September 2025.

Salah satu penjualan rumah yang cukup moncer dikoleksi oleh proyek Summarecon Serpong di Tangerang, Banten.

Proyek ini mencatat pencapaian penjualan signifikan melalui peluncuran Cluster Bellefont.

Baca juga: Summarecon Pecahkan Rekor Laba Bersih, Raih Rp1,37 Triliun

Sejak mulai dipasarkan pada Juni 2025, sebanyak 102 unit dari total 230 unit Cluster Bellefont telah terjual, menghasilkan nilai transaksi senilai Rp600 miliar.

Executive Director Summarecon Serpong, Albert Luhur, menyampaikan bahwa tingginya minat masyarakat terhadap hunian premium di Gading Serpong menjadi faktor pendorong kesuksesan penjualan tersebut.

Pos terkait