“Burgundy menjadi langkah lanjutan kami dalam memperkuat posisi Rancamaya sebagai kawasan hunian premium berkonsep green resort living. Kami yakin Burgundy akan menjadi pilihan ideal bagi masyarakat urban yang mendambakan keseimbangan antara kenyamanan modern dan ketenangan alam,” ujar Herry Hendarta, deputy Group CEO of Strategic Development and Assets Sinar Mas Land, baru-baru ini.
Klaster Burgundy menghadirkan tiga tipe hunian dua hingga tiga lantai, dengan rancangan arsitektur menyesuaikan kebutuhan keluarga modern.
Pada tahap pertama, sebanyak 66 unit akan dipasarkan dengan harga mulai Rp1,9 miliar.
Manajemen SML mengaku bahwa 30 unit dari klaster Burgundy telah terjual pada penawaran perdana melalui program khusus VIP Customer, baru-baru ini.
Baca juga: Punya Landbank 150 Hektare, Rancamaya Bakal Digaspol Sinar Mas Land
Raihan itu dinilai menunjukkan antusiasme tinggi pasar terhadap produk hunian premium di Bogor.
Dari sisi konektivitas, klaster Burgundy memiliki akses strategis, yakni sekitar 200 meter dari gerbang utama Rancamaya dan dapat dijangkau sekitar satu jam dari Jakarta melalui jalan Tol Ciawi.
Kawasan ini juga terhubung dengan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) serta akses North Gate, yang mempercepat perjalanan ke pusat Kota Bogor melalui Jalan Batu Tulis dan Jalan Raya Tajur.
Bumi Serpong Damai resmi menjadi pemilik Suryamas Dutamakmur setelah membeli saham milik Top Global Limited (TGL) di SMDM, Rabu, 23 Oktober 2024.
Transaksi itu terjadi melalui crossing saham yang dilakukan di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 4.390.121.595 saham.
Angka itu setara dengan 91,99 persen dari seluruh total modal ditempatkan dan disetor penuhm yang sebelumnya dimiliki oleh TGL.
Baca juga: Tiga Proyek SMDM Sumbang Prapenjualan BSDE
Transaksi tersebut merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement/CSPA) yang diumumkan pada 1 Agustus 2024.
Sementara itu, jumlah aset SMDM tercatat sebesar Rp3,49 triliun pada akhir September 2025, sedangkan pada akhir Desember 2024 masih di posisi Rp3,46 triliun.
Di sisi liabilitas, mengutip laporan keuangan SMDM, naik dari Rp251,61 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp285,26 miliar per akhir September 2025.
Ekuitas SMDM relatif stabil pada periode Januari-September 2025 dibandingkan dengan akhir 2024, yakni di posisi Rp3,21 triliun.
Baca juga: Penjualan Tanah dan Rumah SMDM Melejit
Per akhir September 2025, pemegang saham SMDM terdiri atas PT Bumi Serpong Damai Tbk sebesar 98,97 persen dan masyarakat 1,03 persen.
(*)





