Jakarta, landbank.co.id – Pekerja sektor informal kini punya peluang besar untuk memiliki rumah layak huni dengan skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan, program ini nyata dirasakan manfaatnya oleh rakyat kecil, termasuk pedagang warteg, bubur ayam, hingga bakso.
“Saya terharu program rumah subsidi di Kota Serang sangat dirasakan manfaatnya. Ada pedagang warteg, bubur ayam, dan bakso yang bisa punya rumah subsidi dengan KPR FLPP,” ujar Maruarar dalam kunjungannya ke Perumahan Puri Harmoni Indah, Kota Serang, Banten dikutip Minggu, 10 Agustus 2025.
Dalam kunjungannya, Menteri PKP memeriksa langsung kualitas rumah, mulai dari struktur bangunan, kondisi dinding, hingga kejernihan air. Ia juga menilai fasilitas jalan lingkungan perumahan lebar dan memadai.
“Kabar baik ini harus disebarluaskan. Pedagang warteg, bakso, bahkan bubur ayam pun bisa punya rumah subsidi. Saya siap bantu masing-masing Rp4 juta untuk tambahan modal usaha,” tegasnya.
Menteri PKP juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan kuota KPR FLPP terbesar dalam sejarah Indonesia, yakni 350.000 unit rumah subsidi, serta mendorong Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan senilai Rp130 triliun.
Selain itu, kebijakan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) gratis turut meringankan beban masyarakat.
Dengan begitu, Menteri PKP, Maruarar optimistis program ini mampu mengurangi backlog perumahan dan menciptakan lapangan kerja.