Site icon Landbank.co.id

Simak Enam Langkah Ini Saat Renovasi Rumah

Renovasi rumah butuh persiapan, termasuk menkalkulasi biaya yang tepat sehingga tidak merongong isi kantong/foto: tierrasurabaya.com

Jakarta, landbank.co.id– Renovasi rumah butuh persiapan, termasuk kalkulasi biaya yang tepat sehingga tidak merongong isi kantong.

Penghitungan biaya yang cermat saat renovasi rumah diperlukan di tengah fluktuasi harga bahan bangunan.

Terkait hal itu, mengutip keterangan tertulis PT Bank Neo Commerce Tbk,  perlu diterapkan sejumlah strategi dalam melakukan renovasi rumah.

 

Strategi Renovasi Rumah agar Antipanik Saat Biaya Membengkak

  1. Buat rencana renovasi yang spesifik dan terdokumentasi digital

Gunakan aplikasi pencatat proyek renovasi atau spreadsheet digital untuk membuat daftar pekerjaan selengkap mungkin: dari pembongkaran, perbaikan struktur, pengecatan, hingga penambahan smart home system. Gunakan juga mood board visual (seperti di Pinterest atau Canva) untuk menyamakan persepsi desain.

Baca juga: Tips Merawat Rumah yang Mudah Agar Terhindar dari Kerusakan

  1. Riset harga secara online dan offline

Manfaatkan marketplace bahan bangunan dan forum renovasi rumah (misalnya di media sosial atau platform properti) untuk mendapat gambaran harga terbaru. Bandingkan harga di toko online dengan toko fisik lokal, karena kadang selisihnya cukup signifikan.

 

  1. Hitung biaya tambahan yang sering terlupakan

Selain biaya pokok, kalkulasikan juga biaya izin bangunan, ongkos kirim material, biaya keamanan lingkungan (jika renovasi besar), dan juga asuransi renovasi (jika tersedia). Banyak yang luput menghitung ini di awal, padahal sangat krusial.

 

  1. Siapkan dana cadangan 15–25 persen dari total anggaran

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi harga bahan bangunan, dana darurat renovasi tidak bisa ditawar. Semakin besar skala renovasi, semakin besar dana cadangan yang perlu disiapkan.

Baca juga: Tips Membangun Rumah Minimalis di Lahan Terbatas 6X10 Meter

  1. Konsultasi dengan ahli, minimal konsultasi online

Kalau menyewa arsitek full-time terasa berat, coba gunakan jasa konsultasi desain online atau paket desain 2D/3D yang banyak ditawarkan freelancer. Harganya jauh lebih terjangkau, dan tetap membantu menghindari kesalahan desain yang bisa bikin renovasi jadi dua kali kerja.

 

  1. Gunakan kontrak dan pantau proyek via aplikasi

Buat kontrak kerja dengan tukang secara tertulis. Sertakan juga tenggat waktu, biaya denda keterlambatan, serta jaminan kualitas pekerjaan. Sekarang sudah ada aplikasi seperti WhatsApp group + Trello/Notion yang bisa digunakan bareng tim tukang untuk memantau progres harian secara rapi.

 

Pengeluaran Tak Terduga yang Sering Terjadi

Walau sudah direncanakan sebaik mungkin, berikut ini adalah beberapa biaya dadakan yang umum terjadi:

  1. Kerusakan tersembunyi

Saat membongkar lantai atau dinding, sering muncul masalah tersembunyi seperti instalasi listrik usang, kebocoran pipa, atau rayap. Ini memerlukan tindakan cepat dan dana tambahan.

Baca juga: Milenial dan Gen Z Wajib Tahu! Begini Tips Beli Rumah KPR Komersial

  1. Perubahan desain mendadak

Inspirasi baru dari media sosial atau saran keluarga bisa memicu perubahan desain di tengah jalan. Jika tidak dikendalikan, perubahan kecil bisa berdampak besar pada anggaran.

 

  1. Lonjakan harga material

Harga semen, cat, atau keramik bisa berubah dalam hitungan minggu. Beli material dalam jumlah besar di awal proyek bisa mengurangi risiko ini.

 

  1. Tambahan ongkos pekerja

Jika proyek molor atau volume kerja bertambah, kamu mungkin perlu membayar lembur atau menambah tukang. Untuk menghindari konflik, pastikan sistem gaji dan waktu kerja sudah dibahas sejak awal.

Baca juga: Tips Memilih Furnitur yang Tepat untuk Rumah Minimalis, Simpel tapi Fungsional

  1. Biaya pengelolaan limbah renovasi

Jangan remehkan sampah bangunan. Jika proyek cukup besar, kamu mungkin butuh menyewa truk pengangkut atau jasa tukang sampah profesional.

 

Tren Renovasi 2025: Estetik Fungsional, Anggaran Efisien

Saat ini, tren renovasi lebih menekankan pada fungsi dan efisiensi ruang dibandingkan kemewahan. Banyak keluarga muda memilih mengoptimalkan ruang sempit dengan furnitur multifungsi, pencahayaan alami, dan sentuhan personal lewat DIY décor. Tapi tren ini juga menuntut ketelitian, karena salah beli atau salah ukuran furnitur bisa bikin biaya membengkak.

Gunakan pendekatan “smart budget”, misalnya mengalokasikan sebagian anggaran ke produk tahan lama, dan sisanya untuk upgrade teknologi rumah seperti smart lock atau sistem pencahayaan pintar.

Renovasi rumah bukan hanya soal membangun ulang fisik hunian, tapi juga membangun ulang mindset keuangan. Dengan rencana matang, riset menyeluruh, dana cadangan, dan adaptasi pada tren kekinian, renovasi rumah bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan dan jauh dari stres keuangan.

 

Siapkan Anggaran Renovasi Rumah dengan Neo Pinjam dari Bank Neo Commerce

Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, renovasi butuh uang yang cukup banyak. Apalagi kalau dilakukan dengan perencanaan yang kurang matang. Hasilnya, kemungkinan besar, adalah pembengkakan pengeluaran. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan perencanaan yang cermat sebelum memulai renovasi.

Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce hadir sebagai solusi pinjaman renovasi rumah yang patut dipertimbangkan. Neo Pinjam menawarkan bunga yang kompetitif, proses pengajuan yang mudah dan cepat. Besaran dana yang dapat dicairkan pun cukup optimal untuk membantu biaya renovasi rumah yaitu hingga Rp15 juta.

 

(*)

Exit mobile version