Site icon Landbank.co.id

Simak Deretan Mal Pakuwon Jati Terkini

PT Pakuwon Jati Tbk saat ini memiliki 11 mal dengan luas net lease area (NLA) 830.000 meter persegi (m2)/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Pertanyaan siapakah Raja Mal di Indonesia saat ini dapat dijawab dengan menyebut nama, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Tahukah bahwa PT Pakuwon Jati Tbk saat ini memiliki 11 mal dengan luas net lease area (NLA) 830.000 meter persegi (m2). (lihat grafis di halaman 2)

Terkini, PT Pakuwon Jati Tbk mulai mengoperasikan Pakuwon Mall Bekasi, Bekasi, Jawa Barat mulai 22 November 2024.

Mal ini merupakan bagian dari superblok ke-6 Pakuwon yang berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare.

Pakuwon Mall Bekasi menawarkan pengalaman belanja dan hiburan yang lengkap dengan luas 45.300 m2 NLA dan tingkat okupansi lebih dari 95 persen.

Tenant kami prime, kami pilih selektif. Tidak semua bisa masuk. Tenant yang dipilih cocok untuk orang Bekasi dan merupakan hal yang baru,” kata Alexander Stefanus Ridwan Suhendra, presiden direktur PT Pakuwon Jati Tbk di Bekasi, beberapa waktu lalu.

Pemilihan tenant yang tepat bagi konsumen menjadi kunci dalam bisnis pusat perbelanjaan modern. Terlebih, mal Pakuwon menjadi lifestyle destination.

Buahnya cukup manis. Tingkat hunian rata-rata (okupansi) mal milik Pakuwon cukup tinggi, seperti Mal Kota Kasablanka yang menyentuh 100 persen.

Di sisi lain, jumlah luas mal Pakuwon akan bertambah kalau sejumlah proyek telah rampung seluruhnya.

Kini, luas mal PWON yang dalam proses pembangunan, baik itu ekspansi dari proyek yang ada maupun proyek baru mencapai seluas 267.000 m2.

Jadi, kalau data saat ini ditambah dengan proyek yang tengah dikembangkan, mencapai sekitar 1.097.300 m2. Fantastis.

 

Proyek mal dalam pengembangan tahun 2024;

 

Sementara itu, konsultan properti Cushman & Wakefiled Indonesia menilai bahwa dengan masuknya Living World Kota Wisata di Bogor, AEON Mall Deltamas di Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi, Eastvara BSD, dan Hampton Square pada tahun 2024, total pasokan mal di kawasan Debotabek mengalami kenaikan sebesar 16,2 persen menjadi 3.256.356 m2.

“Terdapat lima proyek besar yang akan menambah pasokan ruang ritel sampai akhir tahun 2025 dan akan menambah total pasokan sebesar 5,0 persen menjadi 3.427.000 m2,” kata Arief Rahardjo, director of Strategic Consulting dari Cushman & Wakefield Indonesia dalam publikasinya di Jakarta, baru-baru ini.

Beberapa proyek yang akan masuk ke pasar properti ritel adalah Mall at Little Tokyo Jababeka, Summarecon Mall Bekasi 2, Living World Grand Wisata, Markt Lane Sentul, dan Jakarta Premium Outlets Alam Sutera.

Penyerapan bersih pada 2024 menurun dibandingkan tahun 2023 dengan tingkat hunian rata-rata berada di 70,9 persen.

Melihat potensi pertumbuhan keluarga pada area Debotabek, berbagai sektor ritel terus memperluas keberadaannya yang menyebabkan permintaan kumulatif diprediksi mencapai 2.410.000 m2 pada tahun 2025.

Mal milik PT Pakuwon Jati Tbk hingga Desember 2024/foto: landbank.co.id

Tingkat kekosongan diperkirakan meningkat sebesar 2,1 persen menjadi 29,7 persen pada 2025 akibat selesainya proyek-proyek ritel besar.

Sementara itu, rata-rata harga sewa menangalami kenaikan dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp462.600 /m2 /bulan (2,4% YoY) dan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 0,5 persen pada 2025.

Biaya servis (service charge) diperkirakan tetap konsisten hingga akhir 2024 yaitu di Rp138.900 /m2 /bulan (2,9% YoY), dan diproyeksikan sedikit meningkat sebesar 1,5 persen pada 2025.

 

(*)

Exit mobile version