Jakarta, landbank.co.id – Pasar keuangan global tengah menanti keputusan penting dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), yang akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa, 16 September 2025.
Keputusan terkait suku bunga, diyakini akan berdampak luas terhadap arus modal, investasi, hingga harga aset di seluruh dunia.
Suku bunga acuan The Fed merupakan acuan utama bagi dolar AS, yang menjadi mata uang cadangan global. Karena itu, arah kebijakan September ini dipandang krusial, terlebih di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai independensi The Fed.
Menjelang rapat FOMC, analis dari JPMorgan Chase & Co menyoroti meningkatnya kecemasan pelaku pasar. Hal ini dipicu oleh kabar bahwa Presiden Donald Trump berupaya mendorong pemangkasan suku bunga, yang dinilai sebagian kalangan sebagai bentuk intervensi politik terhadap independensi The Fed.
“Pasar menjadi lebih khawatir terhadap independensi The Fed,” tulis Nikolaos Panigirtzoglou, ahli strategi JPMorgan Chase & Co, dalam catatan riset yang dikutip Bloomberg, Minggu, 14 September 2025.
Nikolaos menambahkan, harga emas berpotensi menembus rekor tertinggi seiring meningkatnya ketidakpastian. Selain itu, rotasi investasi menuju saham berfundamental kuat serta melebarnya selisih imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor lima dan 30 tahun menunjukkan bahwa pasar kini bertaruh pada lonjakan inflasi.
Sementara itu, Goldman Sachs Group Inc memperingatkan bahwa risiko menurunnya kredibilitas institusi keuangan AS dapat semakin mendorong reli harga emas.
Sebagai informasi, FOMC adalah komite kebijakan moneter The Fed yang berperan menentukan arah suku bunga acuan (federal funds rate), kebijakan pembelian aset (quantitative easing), serta langkah-langkah lainnya untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Di Indonesia, FOMC kerap disamakan dengan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang menetapkan suku bunga BI Rate dan kebijakan moneter nasional.
Jadwal Rapat FOMC The Fed 2025
Berdasarkan agenda resmi, rapat FOMC tahun 2025 masih menyisakan tiga pertemuan penting, yaitu:
- Selasa–Rabu, 16–17 September 2025
- Selasa–Rabu, 28–29 Oktober 2025
- Selasa–Rabu, 9–10 Desember 2025.
(*)