Site icon Landbank.co.id

Setelah 26 Ribu, Tengah Disiapkan Akad Massal 50 Ribu Rumah Subsidi

Pembiayaan rumah subsidi KPR FLPP merupakan salah satu instrumen dalam mewujudkan Program Tiga Juta Rumah yang digulirkan Pemerintah/foto: pkp

Jakarta, landbank.co.id– Kehadiran negara untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terus digulirkan lewat kredit pemilikan rumah (KPR) rumah subsidi berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR FLPP.

Pembiayaan rumah subsidi KPR FLPP merupakan salah satu instrumen dalam mewujudkan Program Tiga Juta Rumah yang digulirkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Tahun 2025, kuota KPR FLPP ditingkatkan oleh pemerintah dari target semula 220 ribu rumah subsidi menjadi 350 ribu unit.

“Kita sudah tingkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ke 350 ribu penerima,” tutur Prabowo Subianto dalam pidatonya di hadapan peserta Munas VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, 29 September 2025.

Terpisah, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa hingga 28 September 2025, penyaluran KPR FLPP mencapai sebanyak 183.058 unit.

Angka itu, jelas dia, setara dengan 52,3 persen dari target tahun 2025 yang sebesar 350 ribu unit.

Baca juga: Data Backlog Perumahan Terbaru, Jakarta Tembus Satu Juta

“Total nilai realisasi penyaluran KPR FLPP mencapai Rp22,72 triliun yang disalurkan oleh 38 bank penyalur,” terang Heru Pudyo Nugroho dalam Akad Massal 26 Ribu KPR FLPP dan Serah Terima Kunci Bersama Presiden RI di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin, 29 September 2025.

Dia menjelaskan, rumah subsidi tersebut dibangun oleh 7.382 pengembang properti yang tersebar di 11.488 lokasi perumahan di 394 kabupaten/kota dari 33 provinsi di Indonesia.

Menurut Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, kuota FLPP sebanyak 350 ribu unit merupakan yang terbesar sepanjang sejarah di Indonesia.

“Program rumah subsidi FLPP menjadi solusi utama mengatasi backlog kepemilikan rumah yang saat ini mencapai sebesar 9,9 juta unit,” ujar Menteri PKP di tempat yang sama.

Baca juga: Target Rumah Subsidi Didongkrak, Menkeu: Percepat Pencapaian Tiga Juta Rumah

Heru menambahkan, saat ini, FLPP paling diminati oleh masyarakat karena kemudahan dan fasilitasnya, yakni uang muka satu persen, bunga tetap lima persen, tenor 20 tahun serta ada asuransi jiwa dan kebakaran.

 

Akad Massal

Sementara itu, Prabowo Subianto menegaskan bahwa komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni bagi MBR akan diwujudkan lewat Program Tiga Juta Rumah.

“Memang ini tidak bisa seketika, tapi dalam minggu-minggu akan datang, bulan-bulan akan datang, akan kita buktikan kepada rakyat, ini riil, pemerintah serius,” tegas Presiden di hadapan Munas VI PKS.

Terkait hal itu, tambah dia, tanah-tanah negara yang belum dimanfaatkan maksimal akan peruntukan bagi rumah rakyat.

Dalam kesempatan Akad Massal 26 Ribu KPR FLPP dan Serah Terima Kunci Bersama Presiden RI di Cileungsi, Prabowo menyatakan bahwa sektor perumahan sangat penting.

Selain untuk memenuhi kebutuhan MBR, perumahan juga menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi.

“Karena itu, kita kasih target sangat tinggi, yakni tiga juta rumah. Target itu harus kita capai,” tegas Prabowo.

Sementara itu, Menteri PKP menjelaskan, sebagai bagian dari mencapai Program Tiga Juta Rumah pihaknya menggelar akad masal dan serah kunci secara simbolis kepada 26 ribu MBR.

Baca juga: Prabowo Genjot Program Rumah Rakyat, Swasta Dilibatkan Renovasi

“Terimakasih kepada para bank penyalur dan ekosistem perumahan. Hari ini (Senin, 29 September 2025) ada 200 orang yang menerima di sini (di Cileungsi) dan 25.800 orang di tempat lain secara daring,” kata Maruarar Sirait.

Dia menegaskan, pembangunan rumah subsidi bagi rakyat, khususnya kalangan MBR merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Akad massal kali ini, tambah dia, dilakukan untuk memerlihatkan bahwa negara hadir bagi rakyat.

“Yang membuat kita bangga, penerima rumah ini adalah wajah-wajah pejuang kehidupan sehari-hari, tukang becak, asisten rumah tangga, pengemudi ojek online, saudara-saudara kita yang tuna netra, para satpam, sopir, dan pekerja imigran. Mereka adalah tulang punggung bangsa, dan hari ini negara hadir untuk mereka,” kata Maruarar Sirait dilansir laman PKP.

Baca juga: Program Tiga Juta Rumah dan FLPP, Begini Kata Prabowo

Menteri PKP menegaskan, unuk mengerakkan ekonomi, bunga rumah subsidi tetap lima persen, tidak dinaikkan tahun ini. Hal itu menunjukkan keberpihakan Negara kepada masyarakat.

“Bulan Desember 2025 kita akad sekitar 50 ribu rumah subsidi di seluruh Indonesia,” kata Maruarar Sirait.

 

(*)

Exit mobile version