Sentul City Kian Kinclong

Pertumbuhan pendapatan PT Sentul City Tbk terutama ditopang oleh penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, rumah toko (ruko), dan apartemen/foto: sentul city

Sejumlah cluster seperti Spring Valley Extension, Centronia Residence, Spring Residence, Spring Garden, hingga Saffron Noble Apartment masih tersedia dan terus menunjukkan penyerapan pasar yang positif.

“Menariknya, mayoritas pembeli berasal dari kalangan usia di bawah 43 tahun yang mencerminkanminat tinggi dari generasi muda dan keluarga muda terhadap hunian yang dihadirkan oleh Sentul City dimana para pembeli menyukai hunian bernuansa resor,” urai manajemen BKSL.

Bacaan Lainnya

Produk-produk tersebut menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang mencari hunian berkualitas dengan potensi nilai investasi jangkapanjangdi kawasan Sentul City.

Faktor lokasi yang strategis juga menjadi daya tarik tersendiri. Kawasan Sentul City memiliki akses langsung ke Tol Jagorawi serta terkoneksi dengan berbagai moda transportasi umum seperti TransJakarta jurusan Blok M-Bogor langsung, Trans Pakuan jurusan Sentul City-Bogor, dan bus antarkota.

Baca juga: Aset Sentul City Menggeliat

Kehadiran LRT Jabodebek nantinya juga semakin memperluas konektivitas menuju Jakarta dan sekitarnya.

Berada di kawasan perbukitan dengan indeks kualitas udara yang baik dan ruang terbuka hijau yang luas, Sentul City menawarkan pengalaman hidup yang lebih sehat dan tenang dibanding kawasan urban padat lainnya.

Fasilitas pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang terus berkembang turut memperkuatposisinya sebagai destinasi hunian terintegrasi di Jabodetabek.

Ke depan, BKSL berkomitmen untuk terus menjaga momentum pertumbuhan dan kepercayaan konsumen dengan menghadirkan proyek-proyek yang memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk menjaga momentum positif ini, Perseroan juga tengah mempersiapkan peluncuran dua proyek baru pada 2026, yakni Spring Hill, Spring Garden Tahap 2, dan ruko komersial yang diharapkan dapat memperluas pilihan hunian bagi konsumen.

“Dengan dukungan fundamental yang kuat, peningkatan penjualan di seluruh lini bisnis, serta pengelolaan keuangan yang solid, Perseroan optimistis dapat mempertahankan tren kinerja positif hingga akhir tahun 2025,” kata manajemen BKSL.

Di sisi lain, per akhir September 2025, seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, laba bersih BKSL melonjak 186,22 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp74,15 miliar, didorong oleh peningkatan dari serah terima unit dan kepercayaan pasar terhadap emiten properti yang berdiri sejak 1993 itu.

Baca juga: Pendapatan Sentul City Meninggi

Sementara itu, total aset BKSL tercatat meningkat dari semula Rp21,18 triliun pada akhir Desember 2024 menjadi Rp21,30 triliun per akhir September 2025.

Liabilitas BKSL per akhir September 2025 mencapai sebesar Rp6,08 triliun, sedangkan pada akhir Desember 2024 senilai Rp6,03 triliun.

Sebaliknya, ekuitas BKSL naik menjadi Rp15,22 triliun pada akhir September 2025 dibandingkan akhir 2024 yang masih di angka Rp15,15 triliun.

Per akhir September 2025, pemegang saham BKSL mencakup PT Sakti Generasi Perdana sebesar 69,47 persen, Stella Isabella Djohan 6,70 persen, PT Samuel Sekuritas Indonesia 6,35 persen, dan masyarakat 17,48 persen.

 

(*)

Pos terkait