Jakarta, landban.co.id- PT Sentul City Tbk (BKSL) menggeser jadwal rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dari semula 19 Juni menjadi 30 Juni 2025.
“Perseroan bermaksud menunda Rapat yang semula dijadwalkan pada Kamis, 19 Juni 2025 menjadi Senin, 30 Juni 2025,” urai manajemen PT Sentul City Tbk dikutip Kamis, 5 Juni 2025.
Manajemen PT Sentul City Tbk menerangkan, RUPST kali ini mengusung lima agenda yakni pertama, persetujuan dan pengesahan laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.
Kedua, persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.
Ketiga, pelimpahan wewenang kepada dewan komisaris Perseroan untuk penetapan gaji dan tunjangan bagi anggota dewan komisaris dan anggota direksi Perseroan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
“Keempat, pemberhentian dan pengangkatan direksi dan dewan komisaris Perseroan,” jelas manajemen emiten berkode saham BKSL ini.
Baca juga: Sentul City Raih Pendapatan Rp744 Miliar
Agenda terakhir adalah penunjukan akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2025.
Pendapatan 2024
Sementara itu, Sentul City meraih pendapatan Rp744,06 miliar pada 2024, lebih rendah dibandingkan raihan setahun sebelumnya yang bertengger di level Rp1,72 triliun.
Tahun 2024, BKSL ini mengantongi Rp470,60 miliar dari penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko, dan apartemen.
Segmen tersebut menyumbang sekitar 63 persen terhadap total pendapatan PT Sentul City Tbk per akhir Desember 2024.
Baca juga: Pendapatan Sentul City Meroket, Ini Pemicunya
Penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko, dan apartemen juga menjadi penyumbang utama pendapatan pada 2023.
Ketika itu, jumlahnya menyentuh Rp1,46 triliun setara dengan sekitar 85 persen terhadap total pendapatan BKSL tahun 2023 yang senilai Rp1,72 triliun.
Dua sumber pendapatan lain BKSL terlihat meningkat pada 2024. Segmen hotel, restoran, dan taman hiburan naik dari Rp185,47 miliar menjadi Rp196,87 miliar.
Lalu, pengelolaan kota naik menjadi Rp76,58 miliar dari per akhir Desember 2023 yang sebesar Rp74,57 miliar.
Di sisi lain, penurunan pendapatan pada 2024 ikut memengaruhi perolehan laba BKSL. Pada 2024, laba BKSL Rp17,35 miliar, sedangkan tahun 2023 sebesar Rp332,30 miliar.
Memasuki tahun 2025, pendapatan BKSL meroket sekitar 240 persen pada kuartal pertama 2025 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.
Laporan keuangan Sentul City memerlihatkan, emiten berkode saham BKSL ini mengantongi pendapatan Rp278,74 miliar per akhir Maret 2025.
Sebaliknya, sepanjang Januari-Maret 2024, PT Sentul City Tbk membukukan pendapatan Rp81,73 miliar.
Masih mengutip laporan keuangan BKSL, motor pendapatan pengembang kota mandiri Sentul City, Bogor, Jawa Barat ini dimotori oleh segmen penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, rumah toko (ruko), dan apartemen.
Segmen tersebut menyetor pemasukan Rp217,61 miliar terhadap total pendapatan BKSL per akhir Maret 2025.
Bila disandingkan dengan penjualan pada periode sama 2024, segmen tersebut melejit sekitar 1.457 persen, mengingat per akhir Maret 2024 masih bertengger di posisi Rp14,15 miliar.
Baca juga: Artha Alam Prima Lestari Garap Proyek 41 Hektare di Sentul
Sumbangan segmen itu terhadap total pendapatan BKSL periode triwulan I/2025 dan periode sama 2024, masing-masing sektiar 78 persen dan 17 persen.
Penyumbang lain terhadap total pendapatan BKSL dalam rentang tiga bulan pertama 2025 mencakup hotel, restoran, dan taman hiburan Rp44,32 miliar dan pengelolaan kota Rp16,80 miliar.
Di sisi lain, seiring dengan melejitnya pendapatan, BKSL berhasil mengantongi laba bersih Rp842,31 juta dibandingkan rugi Rp108,06 miliar per akhir Maret 2024.
(*)