Selain Data Center, Sejumlah Industri Ini Memegang Peran Kunci

Leads Property merekam adanya permintaan lahan di kawasan industri, termasuk dari data center pada kuartal kedua 2025/foto: deltamas.id

Di sisi lain, tambah dia, harga lahan industri tumbuh sebesar 3,1 persen QoQ, menjadi Rp3.048.000 per meter persegi.

“Para pemilik properti semakin yakin untuk menaikkan harga penawaran mereka karena menerima permintaan yang signifikan, namun, kenaikan tersebut mungkin tidak terjadi setiap kuartal hingga akhir tahun ini,” ujar Martin.

Bacaan Lainnya

 

Prospek 2025

Sementara itu, ketegangan geopolitik dan tarif impor Amerika Serikat dianggap sebagai tantangan eksternal utama yang dapat berdampak pada perekonomian Indonesia, terutama di sektor ekspor-impor yang bergantung pada produk padat karya seperti alas kaki, tekstil, elektronik, dan beberapa lainnya.

Ada juga kemungkinan bahwa pemerintah akan mengoreksi pertumbuhan ekonomi menjadi berkisar 4,7-5,0 persen untuk tahun 2025.

Baca juga: Kota Deltamas Alokasikan 300 Hektare untuk Kawasan Data Center Park

Industri-industri yang diantisipasi seperti otomotif (suku cadang, baterai kendaraan listrik), barang konsumsi, pusat data, makanan dan minuman, kimia, dan logistik akan terus memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Dari segi asal, Tiongkok sedang memainkan langkah maju dalam investasi otomotif, terutama di industri kendaraan listrik. Pasar mungkin mengantisipasi permintaan dari pusat data,” terang Martin.

Dia menambahkan, peluang besar untuk akuisisi lahan akan bergantung pada wilayah yang lebih jauh ke arah timur seperti Karawang, Purwakarta, dan Subang.

Beberapa pemilik lahan sedang menjajaki area-area ini untuk mengamankan harga lahan yang kompetitif dalam bentuk lahan bekas tambang (brownfield) atau lahan bekas tambang (greenfield), yang didukung oleh ketersediaan tenaga kerja yang melimpah.

Baca juga: Permintaan Lahan untuk Data Center, Puradelta: Masih Tinggi

Martin pernah mengatakan, investasi asing di Jakarta hingga Jawa Tengah cenderung didominasi oleh Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang, dengan konsentrasi di sektor data center, otomotif, tekstil, dan manufaktur.

 

(*)

Pos terkait